Ipang Wahid Jawab Tudingan Berada di Balik Indonesia Barokah

Ipang Wahid menjelaskan panjang lebar soal Indonesia Barokah yang digagasnya.

oleh Jennar Kiansantang diperbarui 28 Jan 2019, 08:33 WIB
Cover tabloid Indonesia Barokah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid, dituding sebagai orang di balik beredarnya tabloid Indonesia Barokah. Timses Prabowo melalui juru bicaranya Andre Rosiade yang mengungkapkan dugaan itu.

Pasalnya, Irfan belakangan tengah gencar menyuarakan gerakan Indonesia Barokah. Tudingan itu lantas dijawab Ipang--sapaan karib Irfan. Ia membuat pernyataan melalui akun instagramnya.

Ipang menjelaskan, Indonesia Barokah adalah gerakan yang bersifat terbuka. Ia melanjutkan, siapapun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi.

"Berkontribusi apa? Sebagaimana namanya 'Indonesia Barokah'; berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," tulis Ipang.

Ia menegaskan, Indonesia Barokah bukan organisasi. Entitas itu lebih tepat disebut kumpulan pemikiran dari banyak orang.

Latar belakang kemunculan Indonesia Barokah adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoaks. Yang pasti, Indonesia Barokah ingin mengajak kepada kebaikan.

"Menjauhi hasutan dan agenda-agenda provokatif. Mengingatkan kembali akan Islam yang rahmatan lil‘alamin," tegas Ipang.

Ipang tegas membantah keterlibatannya dalam tabloid Indonesia Barokah. "Sama sekali tidak ada," tulisnya dalam huruf kapital.

Ia bahkan bersumpah demi Allah, "Bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah."

 

2 dari 2 halaman

Multitafsir

Ipang menduga, gerakan terbuka yang isinya beragam menyebabkan Indonesia Barokah menjadi multitafsir.

"Tergantung kepentingannya. Tetapi secara substansi, sekali lagi seperti namanya, "Indonesia Barokah", gerakan ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," katanya.

Ia berharap penjelasannya bisa meredam fitnah yang dialamatkan pada dirinya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya