Ade Jigo Ungkap Penyebab Istrinya Meninggal Saat Tsunami Anyer

Ade Jigo tak menemukan adanya luka lebam pada tubuh istrinya yang tergulung tsunami Anyer.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 14:20 WIB
Potret istri Ade Jigo, Meyuza, yang menjadi korban tewas dalam tsunami Selat Sunda yang menerjang Tanjung Lesung, Banten. (dok. Instagram @meucha/https://www.instagram.com/p/BrZZYxOA7gp/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Istri komedian Ade Jigo, Meyuza binti Zaenal Arifin, meninggal saat tsunami Anyer. Meyuza ketika itu sedang ikut menemani suaminya yang menjadi host acara Employee Gathering PLN UIT JBB, di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten.

Dalam wawancaranya dengan TVOne, Senin (24/12/2018) siang, Ade Jigo menjelaskan penyebab istrinya meninggal. Menurut Ade, dirinya tak menemukan adanya luka lebam pada tubuh istrinya yang tergulung tsunami Anyer.

“Kalau dilihat dari pemeriksaan rumah sakit kemarin, tidak ada luka memar dan lebam pada jenazah istri saya. Melainkan karena kebanyakan minum air laut,” ucap komedian mantan personel Teamlo, band yang gemar memparodikan lagu itu.

Ketika hendak ingin menemui istrinya di belakang panggung, Ade Jigo melihat gulungan air tsunami Anyer yang datang menerjang panggung dan menyapu semua yang ada di sekitar tempat acara. Tak lama, Ade menemukan istrinya telah meninggal.

2 dari 3 halaman

Pemakaman

Potret kemesraan terakhir Ade Jigo dan istri yang diunggah Meyuza sebelum jadi korban tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung, Banten. (dok. Instagram @meucha/https://www.instagram.com/p/BrZZYxOA7gp/Dinny Mutiah

Jenazah Meyuza binti Zaenal Arifin akan dimakamkan Senin (24/12/2018) siang. Di tempat pemakaman keluarga yang tidak jauh dari rumah mendiang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Ade Jigo tidak bisa menahan kesedihannya jelang pemakaman sang istri. Mendiang Meyuza dikenal sebagai tetangga yang baik dan santun di tempat tinggalnya.

3 dari 3 halaman

Beberapa Kali Tenggelam

Ade Jigo (Instagram/Ade Jigo)

Mendiang Meyuza pergi meninggalkan suami dan dua anaknya yang masih berusia lima dan tiga tahun. Akibat bencana ini, Ade Jigo mengalami memar di bagian mata dan beberapa luka di tangannya.

Saat tsunami terjadi, Ade Jigo menggendong anak bungsunya. Beberapa kali Ade sempat tenggelam di dalam air. Ade berusaha agar anaknya selalu berada di atas air agar bisa bernapas. Namun karena terlalu banyak meminum air laut, tubuh anak menjadi biru.

Sempat terpisah dengan anak sulungnya, Ade Jigo akhirnya dapat bertemu kembali ketika sedang berada di klinik. Akibat terjangan tsunami, anaknya yang baru berusia lima tahun ini terdapat beberapa luka lebam di tubuhnya. (Lavenia Ar/mgg)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya