Drama Evakuasi Warga Terjebak di Pulau Legundi Akibat Tsunami Selat Sunda

Sampai saat ini kapal tengah bersandar di Dermaga Batu Balai. Pihaknya tidak mau mengambil resiko mengingat gelombang yang tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 01:02 WIB
Ilustrasi tsunami (Unsplash.com)

Liputan6.com, Lampung - Tim SAR Tanggamus belum bisa meneruskan perjalanan untuk mengevakuasi masyarakat dan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang berada di Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, akibat tingginya gelombang.

"Cuaca ekstrem dan tingginya gelombang mencapai satu meter menjadi penghalang kami untuk melakukan evakuasi. Terlebih kami menggunakan kapal kecil yang tidak bisa melawan gelombang," kata Kepala Pos SAR Tanggamus, Denny Mezzu menjelaskan saat dihubungi dari Bandar Lampung, Minggu (23/12/2018).

Dia mengatakan, untuk masyarakat dan mahasiswa yang terdampar di Pulau Legundi kini telah dievakuasi oleh orang terdekat. Petugas telah mengevakuasi mereka menggunakan kapal dari Mabes Polri.

"Mereka sedang dievakuasi oleh petugas. Cuma karena kondisi gelombang besar jadi belum bisa bersandar kapalnya," kata dia menerangkan seperti dilansir Antara.

Dia menambahkan, sampai saat ini kapal tengah bersandar di Dermaga Batu Balai. Pihaknya tidak mau mengambil resiko mengingat gelombang yang tinggi.

"Kita masih bersandar, dan belum bisa melanjutkan ditambah resiko yang tinggi," kata dia.

Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB yang menurut BNPB diduga disebabkan oleh longsornya dasar laut terimbas aktifitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Selain itu, satu rumah hilang total, tiga rumah rusak berat, satu selter roboh, dan satu balita berumur tiga tahun meninggal dunia," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Maryani.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya