Buya Syafii: Hentikan Anggapan Jokowi Kurang Perhatian ke Islam

Perkataan Syafii itu antara lain merujuk kesediaan Jokowi menghadiri acara Milad 1 Abad Mullaimin dan Muallimat.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2018, 15:16 WIB
Buya Syafii Maarif. (Liputan6.com/Yanuar H.)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafii Maarif meminta anggapan Presiden Jokowi kurang perhatian terhadap Islam dihentikan.

"Jadi, kalau ada orang mengatakan Presiden kurang perhatian kepada Islam, saya kira hentikanlah cara-cara itu," kata Buya Syafii saat memberikan tausiah dalam resepsi Milad 1 Abad Madrasah Muallimin Muallimat Muhammadiyah yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Madrasah Muallimin, Yogyakarta, Kamis (6/12/2018).

Perkataan Syafii itu antara lain merujuk kesediaan Jokowi menghadiri acara Milad 1 Abad Mullaimin dan Muallimat yang mengusung tema "Diaspora Kader Melintasi Zaman" itu.

Ia menyebut Jokowi merupakan Presiden yang pertama mengunjungi Madrasah Muallimin Muhammadiyah sejak didirikan oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pada 1918 sebagai sekolah pencetak kader Muhammadiyah.

"Presiden Joko Widodo mungkin presiden pertama yang berkunjung ke Muallimin," kata dia dilansir dari Antara.

Selain di Muallimin, Syafii juga mengapresiasi kesediaan Presiden yang pada akhir bulan lalu berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur, untuk memberikan surat keputusan (SK) kepada beberapa perguruan milik Muhammadiyah sekaligus membuka Muktamar Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) di Surabaya.

"Dan nanti Presiden masih akan berkunjung ke Universitas Aisyiyah," kata Syafii Maarif.

2 dari 2 halaman

Sebagai Presiden Bukan Capres

Dalam kesempatan itu, Syafii juga menegaskan bahwa kehadiran Jokowi dalam resepsi Milad 1 Abad Muallimin dan Muallimat, bukan sebagai calon presiden.

"Yang datang hari ini Presiden, bukan capres. Kalau capres dia tidak boleh masuk di lingkungan pendidikan, tapi kalau Presiden boleh, itu aturan KPU dan Bawaslu," kata dia.

Selain Presiden Jokowi, hadir dalam acara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin, serta Ketua Umun PP Muhammadiyah Haedar Nasir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya