Liputan6.com, Manchester: Manajer Manchester City Roberto Mancini mendesak full-back senior Wayne Bridge untuk mendahulukan faktor sepakbola ketimbang pendapatan (duit) yang diterimanya dan meninggalkan Etihad Stadium, markasnya The Citizens, demi kelanjutan kariernya di lapangan hijau. Pernyataan keras Mancini tersebut dilandasi dengan sikap keras kepala Bridge yang ogah dipinjamkan ke klub lain. Padahal, Mancini telah memberikan sinyal tegas jika dirinya tidak lagi membutuhkan eksistensi bek berusia 31 tahun itu.
Di bursa transfer musim dingin lalu, tepatnya 12 Januari 2011, Mancini meminjamkan Bridge ke West Ham United yang berkecimpung di divisi championship selama enam bulan. Di bursa transfer musim panas lalu, Mancini telah menyodorkan Bridge ke sejumlah klub. Namun, tak ada klub yang mau memenuhi besaran gajinya yang tergolong tinggi, 90 ribu pound per minggunya.
Di musim ini, Bridge baru tampil dalam satu pertandingan, yaitu ketika City berjumpa Birmingham City di Piala Liga atau Carling Cuop, September lalu. Bridge pun tak mempunyai kesempatan untuk menjadi pemain cadangan sekalipun saat City mengalahkan Arsenal, Minggu (18/12) lalu, meskipun Mancini kehilangan dua full-back andalannya Gael Clichy dan Aleksandar Kolarov.
“Saya tidak habis mengerti mengapa sejumlah pemain yang mempunyai kesempatan pergi (bergabung dengan klub lain) dan bermain, mungkin bukan di Liga Premier tapi di championship, tidak mau melakukannya. Saya tidak tahu mengapa mereka mau saja tetap tinggal bersama klub yang tidak memberinya kesempatan bermain. Seharusnya, setiap pesepakbola tahu benar jika bermain sepakbola adalah tujuan utama,” tegas Mancini dalam konferensi persnya jelang laga menjamu Stoke City nanti malam.
Menurut Mancini, sejatinya Bridge mendapat tawaran bermain dari dua sampai tiga klub di bursa transfer musim panas lalu. “Wayne (Bridge) adalah pribadi yang baik. Di musim panas lalu, ia mendapat dua atau tiga kesempatan (klub) untuk bermain, termasuk Celtic yang di mata saya terbilang klub besar. Sekarang, saya berharap ia bisa meninggalkan klub di bursa Januari. Sebab, sulit baginya untuk tetap berlatih bersama kami setiap hari,” pungkas Mancini.(MEG/Soccernet)
Di bursa transfer musim dingin lalu, tepatnya 12 Januari 2011, Mancini meminjamkan Bridge ke West Ham United yang berkecimpung di divisi championship selama enam bulan. Di bursa transfer musim panas lalu, Mancini telah menyodorkan Bridge ke sejumlah klub. Namun, tak ada klub yang mau memenuhi besaran gajinya yang tergolong tinggi, 90 ribu pound per minggunya.
Di musim ini, Bridge baru tampil dalam satu pertandingan, yaitu ketika City berjumpa Birmingham City di Piala Liga atau Carling Cuop, September lalu. Bridge pun tak mempunyai kesempatan untuk menjadi pemain cadangan sekalipun saat City mengalahkan Arsenal, Minggu (18/12) lalu, meskipun Mancini kehilangan dua full-back andalannya Gael Clichy dan Aleksandar Kolarov.
“Saya tidak habis mengerti mengapa sejumlah pemain yang mempunyai kesempatan pergi (bergabung dengan klub lain) dan bermain, mungkin bukan di Liga Premier tapi di championship, tidak mau melakukannya. Saya tidak tahu mengapa mereka mau saja tetap tinggal bersama klub yang tidak memberinya kesempatan bermain. Seharusnya, setiap pesepakbola tahu benar jika bermain sepakbola adalah tujuan utama,” tegas Mancini dalam konferensi persnya jelang laga menjamu Stoke City nanti malam.
Menurut Mancini, sejatinya Bridge mendapat tawaran bermain dari dua sampai tiga klub di bursa transfer musim panas lalu. “Wayne (Bridge) adalah pribadi yang baik. Di musim panas lalu, ia mendapat dua atau tiga kesempatan (klub) untuk bermain, termasuk Celtic yang di mata saya terbilang klub besar. Sekarang, saya berharap ia bisa meninggalkan klub di bursa Januari. Sebab, sulit baginya untuk tetap berlatih bersama kami setiap hari,” pungkas Mancini.(MEG/Soccernet)
