Tim SAR Gabungan Masih Berupaya Angkat Turbin Pesawat Lion Air

Dansatgas SAR Lion Air JT 610 Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, beberapa bagian badan pesawat dengan ukuran besar sudah ditemukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2018, 17:40 WIB
Personil SAR Gabungan mengidentifikasi isi kantong jenasah yang diturunkan dari KRI Torani di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Kamis (1/11). Pesawat Lion Air PK LQP JT 610 jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Lima hari pascajatuhnya pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 di Perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat, tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL) atau Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) masih mencari bagian tubuh pesawat.

Dansatgas SAR Lion Air JT 610 Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, beberapa bagian badan pesawat dengan ukuran besar sudah ditemukan.

"Sekarang sudah ditemukan roda pesawat. ini sekarang sudah diangkat di KRI Banda Aceh oleh tim penyelam angkatan laut," kata Isswarto ketika dihubungi, Jakarta, Jumat (2/10/2018).

Tidak hanya roda pesawat, turbin pesawat Lion Air pun sudah ditemukan. Namun, turbin itu masih dalam proses pengangkatan dari dasar laut.

Bagian-bagian dari pesawat tersebut ditemukan di sekitar kapal milik Pertamina di kedalaman 30-32 meter.

"Turbin pesawat sudah ditemukan namun belum diangkat karena berat. Ini masih di dasar, tapi sudah diberi tanda. Ini masih terus berjalan, sebentar lagi kita tarik karena sudah mulai gelap," kata Isswarto.

Isswarto menjelaskan turbin pesawat Lion Air tersebut akan diangkut menggunakan alat berat (crane). Pihaknya juga kata dia masih berkoodinasi dengan pihak BPPT dan Pertamina.

"Crane mungkin pakai crane bisa. Kita masih koordinasi dengan mungkin di Baruna Jaya itu ada atau di Victory itu ada, karena kan berat ini ya," ungkap Isswarto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masih Cari CVR

Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL saat mencari korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10). Penyelam menggunakan peralatan berteknologi tinggi dalam pencarian. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Tim gabungan Search and Rescue (SAR) Nasional masih fokus mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 yang menjadi bagian dari black box atau kotak hitam pesawat itu di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Deputi Bidang Bina Tenaga, Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Agus Sukarno mengatakan, para penyelam terjun ke titik di mana sinyal ping locater CVR terdeteksi.

"Kemarin kan ping locater sudah bunyi. Sekarang area yang terdeteksi ada ping locaternya sudah diselami," kata Agus di Posko Taktis Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, perkembangan belum signifikan seperti kemarin hingga siang ini. Kemarin, tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) bagian black box Lion Air.

"Upadate masih sama kok kaya kemarin, jadi belum ada perubahan yang signifikan," ucap Agus.

Dari data yang dikutip di Posko JICT, hari ini, tim SAR menurunkan 869 personel gabungan dan 119 penyelam yang terdiri dari 456 anggota TNI AL, 201 anggota Basarnas, 58 anggota Polri, 40 anggota TNI AD, dan 15 anggota TNI AU untuk mencari korban dan CVR Lion Air.

Selain itu ada 30 anggota KPLP, 18 orang dari Bea Cukai, 30 orang dari PMI, 10 orang dari Bakamla, 6 orang dari POSSI Semarang, dan 5 orang dari Indonesia Diver.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya