KNKT Kantongi Percakapan Pilot Lion Air JT 610 dan AirNav saat Minta Putar Balik

Penyelidik KNKT Ony Suryo Wibowo menuturkan, dalam percakapan tersebut, tidak ada alasan mengapa pilot Lion Air meminta kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2018, 19:52 WIB
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko mengatakan telah memiliki rekaman percakapan antara pilot Lion Air JT 610 dengan petugas AirNav sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang. Percakapan tersebut salah satunya tentang permintaan Captain Bhavye Suneja yang meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta (return to base).

Haryo tak menyebut apa saja yang ditemukan dalam rekaman percakapan tersebut. Sebab, pihaknya masih memverifikasi lebih lanjut.

Dia mengatakan, KNKT juga masih menunggu analisis black box yang merekam apa yang terjadi di pesawat Lion Air selama penerbangan. Sebab, KNKT harus menyocokkan rekaman suara dan black box.

"Saat ini belum kami bisa sampaikan karena kami harus cocokkan apa yang terjadi di lapangan dengan apa yang terjadi di rekaman," ujar Haryo saat konferensi pers di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018).

Penyelidik KNKT Ony Suryo Wibowo menuturkan, dalam percakapan tersebut, tidak ada alasan mengapa pilot Lion Air meminta kembali. Dia pun tak menjelaskan dengan detail percakapan sesaat sebelum hilang kontak.

"Jadi untuk detail kita belum bisa menyampaikan ke masyarakat, kita akan mencocokkan data dengan yang lain," kata Ony.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Sebutkan Alasan Putar Balik

Petugas Basarnas merapikan barang temuan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Posko Evakuasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh membawa 188 orang. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Penyidik KNKT menjelaskan mengapa pilot tak menyebut alasan permintaan kembali. Dia menganalogikan dengan sulitnya berkendara sambil menelepon. Begitu juga kerumitan mengendalikan sebuah pesawat.

"Apalagi di kokpit banyak instrumen yang ribet. Jadi biasanya pilot akan menggunakan bahasa yang singkat padat dan jelas, pastinya ATC ngerti aku mau ngapain. Detailnya pasti enggak akan cerita. Data sudah punya, ada di server, dan dikunci KNKT," pungkas Ony.

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10). Pesawat hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Dirut AirNav Indonesia, Novie Riyanto membenarkan bahwa pilot meminta kembali (RTB) sebelum hilang kontak.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya