Selamat Tinggal Tinder, Ini 5 Prediksi Teknologi Kencan di Masa Depan

Meski kencan online masih menjadi tren, bukan tidak mungkin kencan online akan berevolusi ke arah yang lebih kompleks secara 180 derajat di masa depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2018, 10:00 WIB
Apa benar, aplikasi kencan online semacam Tinder bisa mempertemukan penggunanya dengan jodoh hingga ke jenjang pelaminan?

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi telah banyak mengubah hidup kita dalam waktu yang cukup singkat.

Dulu, mengakses internet hanya bisa lewat laboratorium komputer di sekolah. Sekarang, kita internet sudah bisa dijelajahi langsung dari smartphone.

Ada banyak tren dan kebiasaan yang berubah secara signifikan akibat perkembangan teknologi, salah satunya adalah kencan.

Mencari teman kencan pun bisa dibilang semudah menjentikkan jari. Pasalnya, sudah banyak aplikasi kencan online yang muncul lewat smartphone.

Meski kencan online masih menjadi tren, bukan tidak mungkin kencan online akan berevolusi ke arah yang lebih kompleks secara 180 derajat di masa depan.

Karena itu, laman Make Use Of pada Selasa (9/10/2018), mengungkap sejumlah prediksi teknologi kencan di masa depan yang kelak menggantikan kencan online seperti TinderApa saja? Berikut daftarnya.

2 dari 6 halaman

Kencan Virtual Reality

Pameran VR di mana sebuah industri pornografi VR menawarkan gender dalam video itu. Pameran berlangsung di Las Vegas Januari 2017 (GLENN CHAPMAN / AFP)

Konsep virtual reality (VR) sudah semakin banyak digunakan. Tak dimungkiri, teknologi VR pun ditengarai bakal semakin maju.

Dengan kemajuannya, kita bakal bisa berkencan dengan perangkat VR, di mana dapat melihat dan berbicara secara langsung dengan pasangan kita meski kita berada di jarak yang jauh.

Selain itu, dengan teknologi ini pun kita bisa menyentuh dan mencium bau secara virtual.

 

3 dari 6 halaman

Kencan dengan Robot

Ilustrasi Robot (iStockPhoto)

Hubungan antar manusia seringkali dianggap sebagai hal yang rumit. Karena ini, ada segelintir orang yang memiliki 'panggilan jiwa' untuk lebih memilih berpasangan dengan robot.

Hal ini pun diprediksi akan jadi tren di masa depan, mengingat kerumitan dan permasalahan dalam hubungan manusia makin kompleks.

Bahkan, dalam beberapa dekade ke depan, berpasangan atau bahkan bercinta dengan robot bukan lagi menjadi hal yang tabu.

Managing Director dari Silicon Valley Robotics, Andrea Keay, menyebut bahwa hal ini akan dengan mudah terjadi di masa depan, mengingat robot tidak memberi tekanan emosional kepada manusia.

Jadi, robot bisa menjadi salah satu pilihan pasangan jika manusia sudah tidak mampu menangani kepribadian manusia yang lain.

4 dari 6 halaman

Kecerdasan Buatan

Ilustrasi kecerdasan buatan. (Sumber Pixabay/geralt via Creative Commons)

Ketika melakukan kencan untuk pertama kali, sepasang teman kencan seringkali mengalami kecanggungan yang tak terelakkan.

Hal inilah yang seringkali memupuskan harapan seseorang untuk memiliki pasangan. Namun di masa depan, hal ini akan teratasi. Kuncinya adalah kecerdasan buatan.

Dengan teknologi real-time artificial intelegence, data dari pasangan akan terkirim secara instan ke server, dan dari server mengirimkan 'feedback instan'.

Feedback instan ini akan secara cerdas akan memberi kita awalan percakapan yang menarik untuk dibincangkan, serta nasihat kencan langsung ke otak kita. Dengan demikian, tak akan ada lagi keheningan canggung yang sering terjadi saat kencan.

5 dari 6 halaman

Teknologi Pencarian Karakter

Ilustrasi kerjasama manusia dengan mesin kecerdasan buatan (AI). (Sumber Pixabay)

Tentu kita mendambakan pasangan impian, yang selalu memahami apa perilaku yang dilakukan, baik itu terpuji atau tercela sekalipun.

Di masa depan, karakteristik semacam ini akan lebih mudah dicari dengan bantuan teknologi pencarian karakter.

Dengan demikian, akan ada alat untuk melihat perilaku kita dalam hal apapun, dan disesuaikan dengan pasangan yang kita inginkan.

Nantinya, manusia bisa memilih pasangan berdasarkan kapan ingin menikah, berapa anak yang diinginkan, dan beberapa hal lain. Dengan ini, kemungkinan untuk putus hubungan akan berkurang drastis.   

6 dari 6 halaman

Penyesuaian DNA

Deteksi DNA kanker yang bermutasi akan memudahkan pengobatan. (Ilustrasi: Science News Journal)

Platform paling canggih untuk mencari jodoh saat ini mungkin adalah situs kencan online, seperti Tinder.

Padahal, menggunakan Tinder sama halnya dengan bermain tebak-tebak beruntung, yang kita inginkan tak selalu yang kita dapatkan.

Namun, hal ini akan berubah di masa depan, karena kecocokan jodoh akan dicari hingga akarnya.

Jika saat ini masyarakat menggunakan situs kencan online, menjatuhkan pilihan berdasarkan lokasi dan kepribadian, sebuah studi menemukan bahwa seseorang akan lebih cocok dengan pasangan yang cocok juga secara DNA di masa depan.

Nantinya, pasangan di dunia akan sulit untuk putus, karena hampir semua menemukan pasangan yang cocok.

Reporter: Merdeka

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya