Gempa Palu, 7 WNA Belum Diketahui Keberadaannya

BNPB dan Kementerian Luar Negeri mencatat 114 warga negara asing (WNA) sedang berada di Pulau Sulawesi saat gempa Palu dan Donggala terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2018, 15:05 WIB
Dampak Gempa Palu dan Donggala. (Twitter Sutopo Purwo Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Luar Negeri mencatat 114 warga negara asing (WNA) sedang berada di Pulau Sulawesi saat gempa Palu dan Donggala terjadi. Sebanyak 7 orang di antaranya belum diketahui keberadaan dan kondisinya hingga Senin (1/10/2018) siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, enam dari tujuh WNA ini merupakan warga Prancis. Sisanya merupakan warga negara Belgia. Terakhir, mereka diketahui sedang berada di Palu dan Donggala.

Sementara, satu WNA lainnya yang menjadi korban gempa Palu dan Donggala diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa. Dia adalah warga negara Korea Selatan.

"1 WNA Singapura, dievakuasi selamat; 2 WNA Belgia, 1 di Jakarta 1 belum diketahui; 1 Korsel diduga berada di runtuhan Hotel Roa Roa, 6 WNA Prancis kondisi belum diketahui," kata Sutopo dalam konferensi persnya, di Jakarta, Senin.

Dia menuturkan 1 WNA Spanyol berada di Ternate dalam kondisi selamat; 3 warga Malaysia, 1 di bandara, 1 di rumah sakit.

"10 WNA Vientam di posko bandara, kemungkinan dievakuasi di Makassar; 32 WNA Thailand di Palu, 15 di bandara, 17 menunggu evakuasi; 21 WNA Tiongkok di Palu; 7 WNA Srilangka aman; 9 WNA Belanda aman dan berada di Donggala; 20 WNA Jerman, 2 di bandara, 17 di Donggala, 1 WNA Swiss di Donggala," tutur Sutopo.

Untuk evakuasi WNA korban gempa di Palu dan Donggala, BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. 

 

 

 

2 dari 2 halaman

844 Meninggal

Orang-orang memeriksa kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Dampak dari bencana tersebut melulunlantakkan bangunan dan ratusan jiwa meninggal dunia. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Sebanyak 844 orang meninggal dunia karena gempa dan tsunami di wilayah Donggala serta Palu, Sulawesi Tengah. Sebagian besar korban berasal dari Palu yang diterjang tsunami usai gempa.

"Yang ditemukan dan diidentifikasi, jumlah korban tewas sebanyak 844 orang," ujar Sutopo.

Jumlah korban jiwa di Palu sendiri mencapai 821 jiwa, di Donggala 11 jiwa, Kabupaten Parigi Mautong 12 orang.

Menurut dia, sebagian besar korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Sementara, BNPB memperkirakan, jumlah korban gempa Palu, Donggala dan sekitarnya akan terus bertambah. Petugas, lanjut dia, masih terus melakukan evakuasi.

Dia memperkirakan, masih ada korban gempa Palu dan Donggala yang tertimbun reruntuhan bangunan. Petugas kesulitan mengevakuasi karena besarnya bongkahan bangunan.

Oleh karena itu, "Kami memerlukan tambahan alat berat untuk evakuasi," kata Sutopo.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya