Koalisi Jokowi-Ma'ruf: Kami Berkomitmen Kampanye Tanpa Hoaks

Seluruh partai politik pengusung dan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf telah berkomitmen untuk tak melakukan kampanye hitam.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Sep 2018, 21:18 WIB
Petahana Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin jelang melakukan proses pendaftaran bakal Capres/Cawapres Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8). Joko Widodo dan Ma'ruf Amin didampingi petinggi parpol koalisi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar kampanye damai Pemilu Serentak 2019 pada Minggu, 23 September 2018. Kampanye damai ini akan dilakukan oleh seluruh partai politik peserta Pemilu 2019 dan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto berharap kampanye damai tersebut tak hanya sekadar seremoni saja. Dia ingin kampanye damai benar-benar dilaksanakan oleh dua paslon tersebut.

"Kampanye damai bukan tandatangan pakta aja, tapi komitmen seluruh tim kampanye untuk meningkatkan peradaban demokrasi di Indonesia," kata Hasto di Posko Cemara Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Menurut dia, seluruh partai politik pengusung dan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf telah berkomitmen untuk tak melakukan kampanye hitam seperti menyebarkan hoaks dan melakukan ujaran kebencian. Hal ini agar Indonesia mendapatkan pemimpin yang jujur dalam memimpin bangsanya.

"Kami pasangan Jokowi-Ma'ruf punya komitmen tidak melakukan kampanye hitam, hoaks, fitnah, ujaran kebencian karena kita mencari pemimpin," jelas Sekjen PDIP itu.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

KPU Wasit

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Rabu (18/7). Keterangan terkait daftar nama bacaleg yang diajukan PDIP ke KPU Pusat pada Selasa (17/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dia juga berharap penyelenggara pemilu menjadi wasit agar pesta demokrasi 2019 ini dapat berjalan dengan demokratis.

"Kami juga berharap penyelenggara pemilu menjadi wasit terbaik untuk mengimplementasikan tahapan pemilu agar bisa berjalan lebih demokratis menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," ujar Hasto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya