Diselimuti Kabut Asap Tebal, Aktivitas Warga Banjarbaru Terganggu

Warga memilih berdiam diri di rumah karena kabut asap tebal yang memerihkan mata.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2018, 11:03 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap. (Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Banjarbaru - Kabut asap yang cukup tebal menyelimuti kawasan perkotaan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kabut ini masuk ke dalam rumah sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat di kota itu.

Pantauan Antara, Minggu (16/9/2018), sebaran kabut asap yang semula tipis, menebal mulai pukul 07.30 Wita dan memasuki rumah-rumah warga.

"Serbuan" asap putih yang dipastikan akibat kebakaran hutan dan lahan itu, selain menimbulkan bau menyengat dan cukup menyesakan saluran pernafasan, juga memerihkan mata.

"Jam 07.00 Wita kabutnya tipis dan belum memasuki rumah, tetapi mulai pukul 07.30 Wita mulai menebal dan masuk ke dalam rumah," ujar Fahrul salah seorang warga Karang Anyar Banjarbaru.

Ia mengatakan, terpaksa menutup pintu dan jendela untuk mengurangi kabut asap yang memasuki seluruh ruangan dalam rumahnya agar tidak terkena dampak langsung.

"Baunya menyengat dan membuat mata saya perih sehingga kami memilih bertahan di kamar dan menutup rapat pintu maupun jendala supaya kabutnya jangan banyak masuk," ucapnya.

 

2 dari 2 halaman

Asal Kabut Asap

Asap mengepul dari sejumlah titik api yang membakar hutan di wilayah Kalimantan Timur, Selasa (27/10). Kabut asap yang menyelimuti Kalimantan mulai berkurang dikarenakan beberapa wilayah sumber asap telah turun hujan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, sejumlah ruas jalan perkotaan di Banjarbaru juga diselimuti kabut asap. Meskipun tidak terlalu tebal tetapi terlibat jelas sebaran kabut tipis memenuhi sekitarnya.

Selain itu, sinar matahari pagi yang cukup terik juga tidak mampu menembus kabut tipis sehingga membuat suasana di jalanan menjadi kurang nyaman karena sebaran kabut tersebut.

Munculnya kabut asap di Banjarbaru kemungkinan besar akibat kebakaran lahan terutama lahan gambut terbakar sehari sebelumnya dan menimbulkan kabut asap sehari setelahnya.

Apalagi, Banjarbaru memiliki cukup banyak lahan gambut sehingga sangat mudah terbakar di musim kemarau dan dampaknya menimbulkan kabut asap hingga mengganggu aktivitas warga.

Hingga pukul 08.45 Wita, sebaran kabut asap di perkotaan masih cukup banyak dan rumah-rumah penduduk masih dimasuki kabut yang menyisakan bau hangus bekas terbakar.

Pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel terkait lahan gambut di Banjarbaru sedikitnya terdapat 4 lokasi yang menyebar dengan luasan mencapai 50 hektare.

"Pantauan kami, seluruh lahan gambut di Banjarbaru yang tersebar empat lokasi sudah terbakar dengan luasan lahan seluruhnya mencapai 50 hektare," ujar Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya