Jokowi Ingin Pemuda RI Siap Bekerja Usai Lulus Pendidikan

Pemerintah mendorong agar ada kecocokan antara keahlian yang diajarkan di berbagai SMK dengan kebutuhan keahlian pengembangan industri unggulan di masing-masing daerah.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2018, 12:01 WIB
Siswa-siswi SD membawa bendera negara peserta Asian Games 2018 untuk menyambut Kirab Obor di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Rabu (15/8). Mereka memenuhi jalanan untuk menyaksikan langsung Pawai Obor Asian Games 2018. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kualitas pendidikan Indonesia perlu terus tingkatkan agar lebih banyak manusia Indonesia yang berdaya saing. Caranya, seperti melalui program pendidikan vokasi dan sertifikasi profesi sehingga tenaga kerja Indonesia sudah langsung siap bekerja saat lulus masa pendidikan.

Selain itu, kata dia, pemerintah mendorong agar ada kecocokan antara keahlian yang diajarkan di berbagai SMK dengan kebutuhan keahlian pengembangan industri unggulan di masing-masing daerah.

Pemerintah juga akan membuka Balai Latihan Kerja di berbagai Pondok Pesantren sebagai bagian peningkatan keahlian SDM Indonesia.

"Di tingkat Pendidikan Tinggi, kita harus berani melakukan berbagai terobosan jika ingin manusia manusia Indonesia siap berkompetisi di masa depan," ujar dia saat menyampaikan Pidato Presiden Republik Indonesia di hadapan DPR/DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dia juga meminta universitas-universitas di Indonesia harus berani mendobrak kebiasaan-kebiasaan lama. Harus berani memunculkan program studi baru yang mencerminkan realitas kebutuhan keahlian masa kini dan masa depan.

"Saya percaya, langkah-langkah terobosan Perguruan Tinggi tersebut akan disambut baik oleh generasi muda kita, generasi yang sangat ingin melakukan lompatan kemajuan," dia menambahkan.

Menurut dia, melalui pembangunan Manusia Sentris, akan membangkitkan elan perjuangan untuk menjadi bangsa pemenang, agar Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan besar, seperti tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sudah mulai mengubah wajah peradaban manusia.

"Kita harus bisa bicara tentang Artificial Intelligence, Internet of Things, dan berbagai kemajuan teknologi yang hampir setiap detik selalu muncul yang baru," tegas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya