Jet Tempur Spanyol Tak Sengaja Tembak Rudal ke Wilayah Estonia

Sebuah jet tempur Spanyol dikabarkan menembak rudal secara tak sengaja ke wilayah Estonia pada Selasa 7 Agustus.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Agu 2018, 13:02 WIB
Ilustrasi dua pesawat jet tempur F-15 sedang terbang di atas Crater Lake di negara bagian Oregon. (Sumber AFP)

Liputan6.com, Talinn - Sebuah jet tempur Spanyol secara tak sengaja menembakkan rudal ke wilayah Estonia, di tengah latihan perang di dekat perbatasan barat laut negara itu.

Salah seorang pejabat NATO mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan, yang diakibatkan oleh tembakan tersebut pada Selasa 7 Agustus 2018 waktu setempat.

"Jalur penerbangan, lokasi dan status rudal saat ini sedang diselidiki," kata pejabat itu, sebagaimana dikutip dari CNN pada Rabu (8/8/2018).

Disebutkan bahwa rudal terkait telah berada dalam mode penghancuran diri ketika tidak sengaja ditembak, dan tidak mengesampingkan telah mendarat di salah satu wilayah kosong di dekat area perbatasan.

Personel Angkatan Udara Estonia, bersama dengan otoritas terkait di Spanyol, dikabarkan masih terus melakukan operasi pencarian untuk menemukan rudal tipe AMRAAM, yang diduga mungkin mendarat sekitar 40 kilometer di sebelah utara Kota Tartu.

Perdana Menteri Estonia Jüri Ratas mengatakan di Facebook bahwa insiden tersebut "sangat disesalkan", dan berharap Spanyolsegera menanganinya dengan hati-hati hingga tuntas.

Disebutkan pula oleh PM Ratas bahwa misi latihan perang udara, yang dikerahkan atas nama NATO, sangat penting untuk turut menjaga keamanan nasional Estonia, dan kawasan Eropa Barat pada umumnya.

Informasi terkini menyebut misil itu ditembakkan tidak sengaja dari jet tempur Eurofighter Typhoon 2000 milik Angkatan Laut Kerajaan Spanyol.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

2 dari 2 halaman

NATO Menambah Jumlah Keanggotaan

Ilustrasi bendera NATO (Wikipedia/Public Domain)

Sementara itu, aliansi pertahanan terbesar di Atlantik Utara, NATO, dikabarkan memperluas keanggotaannya dari 29, menjadi 30 negara atu lebih. Kebijakan itu resmi berlaku pada agenda pertemuan tahunannya yang digelar pada bulan Juli.

Dikutip dari VOA Indonesia, salah satu alasan penambahan kuota anggota itu adalah karena Yunani dipastikan segera menyelesaikan perselisihan bertahun-tahun dengan bekas Republik Yugoslavia Makedonia. Nama belakang negara itu serupa dengan salah satu wilayah historis Negeri Seribu Dewa.

NATO akan menerima keanggotaan Republik Yugoslavia Makedonia jika negara itu berkenan menyelesaikan sengketa nama dengan Yunani, guna menghindari konflik klaim wilayah di kemudian hari.

Bagi NATO yang mengadakan KTT tahunan bulan depan di Brussels, lebih banyak negara anggota berarti punya kemampuan lebih besar untuk mendorong tujuan bersama dalam menghadapi tantangan baru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya