4 Misteri Alam yang Kini Berhasil Dipecahkan Para Ilmuwan

Sebelum diusut, sudah banyak informasi dan teori-teori yang tak bertanggung jawab bertebaran di dunia maya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 06:30 WIB
Para ilmuwan memiliki teori baru tentang misteri Segitiga Bermuda. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa misteri alam di berbagai negara mulai terpecahkan. Namun, butuh waktu yang sangat lama untuk bisa memecahkan misteri-misteri tersebut.

Sebelum diusut, sudah banyak informasi dan teori-teori yang tak bertanggung jawab bertebaran di dunia maya.

Seperti dikutip Merdeka dari berbagai sumber, berikut misteri-misteri yang sudah berhasil terpecahkan oleh para ilmuwan.

2 dari 5 halaman

1. Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (Foto: Noaa National Ocean Service).

Sebetulnya, misteri Segitiga Bermuda bukan kali ini saja terpecahkan. Pada 2016 lalu, ada awan heksagonal yang ada di atas Segitiga Bermuda, mampu menciptakan semacam 'bom udara' yang mengerikan, dengan kecepatan angin sebesar 170 mil per jam.

Seorang Meteorologis bernama Randy Cerveny, beranggapan bahwa ledakan badai ini dapat membalik kapal laut dan menghujamkan pesawat yang lewat ke laut.

'Bom udara' ini dibentuk oleh ledakan kecil yang secara alami terjadi, dan ledakan tersebut muncul dari bawah awan, lalu menghantam lautan dan membentuk badai yang seringkali berukuran masif.

Inilah yang akan menghancurkan kapal dan pesawat secara sekejap.

Sementara, baru-baru ini para peneliti dari Universitas Southampton mengatakan kapal-kapal itu terisap ke dalam lautan oleh gelombang dahsyat setinggi lebih dari 30 meter.

"Ada badai menuju Utara dan Selatan, yang kemudian bertemu. Kami mengukur ketinggian gelombang ombak bisa mencapai 30 meter. Makin besar kapal maka kerusakan akan makin parah," kata Dr Simon Boxall, ahli kelautan yang memimpin penyelidikan.

3 dari 5 halaman

2. Lubang Sungai Florida

Sinkhole di Negara Bagian Florida, Amerika Serikat ini terjadi pada 28 February 2013. Lubang tersebut merenggut nyawa seorang pria bernama Jeff Bush yang hingga kini belum ditemukan. (Istimewa)

Arkeolog sebenarnya sudah lama mengetahui tentang lubang dalam di Sungai Aucilla, yang terletak di sebelah selatan Tallahassee, Florida, Amerika Serikat (AS).

Karena begitu dalam dan gelap, tidak ada seorang pun yang berani menyelam ke dalamnya. Sampai akhirnya Jessi Halligan, seorang profesor di Florida State University, memutuskan untuk melakukan penelitian.

Proyeknya membawa hasil yang sangat mengejutkan. Ekspedisi penyelamannya menemukan gading mastodon dengan alur panjang, karena gesekan dengan alat manusia yang juga ditemukan di dekatnya.

Penemuan itu sangat mengesankan karena manusia ternyata menghuni wilayah Florida jauh lebih awal dari yang diperkirakan semula, yaitu 14.500 tahun.

4 dari 5 halaman

3. Kuburan Paus di Chili

Remora dan Ikan Paus (iStock)

Sebuah kuburan massal berisi tulang belulang paus ditemukan di tengah Gurun Atacama, Chili.

Para ilmuwan awalnya tidak dapat memahami apa yang mungkin menyebabkan paus-paus itu mati secara massal. Sampai akhirnya, mereka menemukan tulang-belulang itu berasal dari lima periode waktu yang berbeda.

Lapisan tulang belulang pertama diduga berasal dari periode 20.000 tahun yang lalu. Kematian mamalia laut terbesar di dunia itu disebabkan oleh bunga ganggang laut beracun.

5 dari 5 halaman

4. Komputer Pertama Yunani

Arkeolog meneliti lantai mosaik berusia 1.500 tahun di Museum Rockefeller, Yerusalem, Rabu (23/8). Prasasti bertuliskan aksara dan bahasa Yunani kuno ditemukan selama pengerjaan pemasangan kabel komunikasi di Kota Tua Yerusalem. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Alat mekanik Antikythera dijuluki sebagai komputer pertama di dunia.

Ditemukan di kapal yang tenggelam pada sekitar abad 80-50 SM, bagian kayu yang berbentuk kotak telah membusuk dan bagian logamnya berkarat.

Pada 2017, para ilmuwan akhirnya berhasil menemukan tujuannya: Antikythera adalah perangkat navigasi.

Sungguh menakjubkan bahwa mesin canggih semacam itu telah diciptakan pada masa itu. Mekanisme lain seperti itu baru ditemukan beberapa milenium kemudian.

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya