Ini 2 Parpol dengan Elektabilitas Tertinggi Versi Survei Median

Lembaga Survei Median merilis partai-partai yang saat ini berada di puncak elektabilitasnya.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 24 Jul 2018, 02:35 WIB
Petugas menata ruangan yang akan digunakan untuk pendaftaran Caleg di Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa, (3/7). KPU RI mempersiapkan ruangan untuk pendaftaran Calon Legislatif DPR RI yang berlangsung mulai tanggal 4-17 Juli. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Median merilis partai-partai yang saat ini berada di puncak elektabilitasnya. Partai tersebut adalah PDIP dan Partai Gerindra.

PDIP di posisi puncak dengan 26,0 persen, sedangkan Partai Gerindra sebesar 16,5 persen.

Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, tingginya elektabilitas kedua partai itu diperkirakan karena adanya figur Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang diangap berafiliasi ke masing-masing partai tersebut. Sehingga, menyumbang kenaikan untuk elektabilitas kedua partai itu.

"Semakin ramai pemberitaan dua orang ini, semakin panas persaingan dua orang ini maka menimbulkan efek kenaikan elektabilitas bagi Jokowi di PDIP dan Prabowo di Gerindra," ujar Sudarto di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Sudarto mengatakan, jika di pilpres 2019 Jokowi dan Prabowo berkontestasi, maka elektabilitas PDIP dan Gerindra pun akan semakin naik.

Namun menurut dia, partai-partai lain belum mendapatkan efek dari kedua tokoh tersebut. Ini diperkuat dari parpol lainnya yang hanya dipilih responden kurang dari 10 persen. “Sedangkan partai lain cenderung stagnan malah turun," kata Sudarto.

Berdasarkan survei ini, diprediksi hanya 5 parpol yang dapat melenggang masuk ke Senayan. Selain PDIP dan Gerindra, ada Golkar sebesar 8,8 persen, PKB 8,7 persen, dan Demokrat 8,6 persen.

 

2 dari 2 halaman

Ambang Batas Parlemen

Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (4/11/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adanya syarat ambang batas parlemen (parliamentary threshold) untuk masuk ke parlemen sebesar 4 persen bagi parpol menjadi alasannya. Sedangkan partai lainnya dipilih responden di bawah 4 persen.

Namun Sudarto menegaskan, prediksi itu bersifat tidak rigid. Karena masih ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihannya. “Bisa saja kalau 14,4 persen dibagi ke semuanya, partai-partai yang tidak sampai 4 persen menjadi 4 persen,” pungkasnya.

Survei dilakukan melalui teknik multistage random sampling dan proporsional, atas populasi provinsi dan gender selama 6-15 Juli 2018. Survei dilakukan ke 1.200 responden yang memiliki hak pilih dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya