Jalur Merapi Ditutup, Pendaki Alihkan Jalur Pendakian ke Gunung Merbabu

Para pendaki datang dari berbagai daerah, seperti Tangerang, Ponorogo, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Jun 2018, 06:34 WIB

Liputan6.com, Boyolali - Meski sudah hampir sebulan Gunung Merapi yang berstatus waspada terlihat tenang dan tidak melahirkan letusan freaktif, namun jalur pendakian ke Puncak Merapi hingga kini masih ditutup.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (30/6/2018), akibatnya, para pendaki dari luar daerah yang berencana mendaki ke Puncak Gunung Merapi terpaksa beralih ke Puncak Gunung Merbabu yang berada berdampingan dengan Gunung Merapi.

Tidak berlebihan jika jalur pendakian ke Puncak Merbabu melalui Pintu Selo, Boyolali, Jawa Tengah, setiap harinya terus didatangi ratusan pendaki. Para pendaki datang dari berbagai daerah, seperti Tangerang, Ponorogo, Surabaya, dan sejumlah kota lainnya.

Umumnya mereka ingin melihat dari dekat aktivitas Gunung Merapi yang dikenal paling aktif dibanding gunung berapi di Indonesia.

"Merapi itu paling sering aktif gunungnya dan saya ingin melihatnya. Kalau Merbabu terkenal dengan pemandangannya, jadi ya saya tidak menyesal mendaki dari sini," terang pendaki gunung Ridho

Penutupan jalur pendakian ke Gunung Merapi dilakukan sejak dinaikkannya status Merapi dari aktif normal menjadi waspada. Sejak ditutupnya jalur pendakian, tercatat sudah ribuan pendaki yang diminta mengurungkan pendakian ke Gunung Merapi atau mengalihkan pendakian ke Merbabu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya