Kabar Terbaru Puluhan Korban Kebakaran di Malabar Bandung

Puluhan korban kebakaran sempat disewakan 25 kamar hotel oleh Pemkot Bandung sebagai tempat penampungan sementara mereka.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 19 Mei 2018, 15:03 WIB
Warga Karees Kulon RW 06, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, sedang menyelamatkan harta benda yang tersisa usai kebakaran. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 59 kepala keluarga (KK) korban kebakaran di wilayah Karees Kulon RW 06, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung telah pindah dari tempat penampungan sementara. Mereka telah menemukan tempat baru dengan mengontrak rumah sejak Rabu, 16 Mei 2018.

"Ada yang tinggal di kerabatnya dan ada juga yang mengontrak rumah. Itu mereka lakukan atas kemauan mereka sendiri," ujar Lurah Malabar Roaida Thalib, Jumat, 18 Mei 2018.

Saat ini, kata dia, hanya ada satu keluarga yang masih tinggal di Hotel Harapan sebagai lokasi singgah sementara. 

Roaida mengungkapkan, usai kebakaran pada 3 Mei 2018 lalu, warga terdampak menempati 25 kamar di Hotel Harapan sebagai tempat singgah sementara. Tempat tersebut memang tak jauh dari lokasi kejadian. 

Warga menempati kamar yang diisi 2-3 keluarga dengan nyaman. Bersama warga, Pemkot Bandung juga mendirikan dapur umum untuk menunjang logistik dan keperluan warga. 

"Tadinya warga mau mendirikan tenda. Tapi saya berpikir itu tidak akan nyaman dan terlalu riskan dari segi keamanan. Akhirnya, kami bisa membujuk pemilik wisma untuk dapat berkontribusi membantu para korban," kata Roaida. 

Pihaknya lantas memberi penggantian biaya listrik, air, dan telepon kepada pemilik hotel. Dananya diperoleh dari donasi yang terkumpul.

 

2 dari 2 halaman

PR Tersisa

Butuh waktu tiga jam untuk mencari hingga mengevakuasi bocah korban tewas akibat kebakaran yang melanda kawasan Malabar, Kota Bandung itu. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Roaida mengatakan, karena mengungsi di tempat yang layak, dalam waktu dua hari para korban kebakaran sudah kembali beraktivitas dengan normal. Pihak kelurahan pun sering mengajak warga berdialog untuk menemukan solusi usai bencana kebakaran. 

"Mereka bahkan berterima kasih karena diberi bantuan yang sebegitu maksimal. Tapi, mereka sendiri yang bertanya, sampai kapan akan di sana," kata Roaida. 

"Lalu kami melakukan rapat dan sepakat bahwa masing-masing keluarga bisa segera mencari tempat tinggal yang baru. Itu juga inisiatif warga sendiri," lanjutnya.

Kini, Roaida tengah mengatur agar uang donasi dari masyarakat yang diterima oleh posko bantuan bisa dibagikan. Bantuan akan dibagikan kepada warga terdampak untuk menjadi modal atau mengontrak rumah. Hal tersebut juga merupakan hasil kesepakatan dengan warga.

"Tapi data finalnya masih diproses, karena perhitungan masih berlangsung. Pembagiannya juga masih kita hitung. Perhitungannya melibatkan warga untuk validasi data dan sebagainya," ujar Roaida.

Selain menyelesaikan urusan keuangan, Roaida juga akan mendampingi warga berkomunikasi dengan PT. KAI terkait lahan tempat tinggalnya. Sebab, rumah-rumah yang terbakar itu berdiri di atas lahan sewa milik PT KAI. 

"Kami menjembatani komunikasi agar berlangsung dengan baik," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya