8 Orang yang Ditangkap Densus 88 di Riau Masih Satu Keluarga

Polri menegaskan belum dapat memastikan apakah kedelapan orang tersebut berkait dengan jaringan teror di Sumatera Selatan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Mei 2018, 18:41 WIB
Gaya Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penangkapan terduga teroris di Jalan Gempol Raya, Kunciran Indah, Tangerang, Banten, Rabu (16/5). Petugas tampak menenteng senjata laras panjang dan menggunakan penutup wajah. (Merdeka.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror mengungkapkan bahwa delapan orang yang ditangkap dalam sebuah operasi di Riau ternyata masih dalam satu tali kekeluargaan. Mereka ditangkap atas pengembangan insiden penyerangan di Mapolda Riau, Rabu kemarin.

"Jadi delapan orang ini ada kakak, ada adik kandungnya, ada orangtuanya, serta beberapa saudara. Semuanya diambil (ditangkap) dari kediamannya masing-masing di daerah Dumai, Riau," kata Kabag Penerangan Satuan Divisi Humas Polri Kombes Yusri Yunus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Namun, saat ini identitas delapan orang tersebut masih dalam tahap pendalaman. Polri dan Densus 88 masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih jauh hal tersebut.

"Jadi intinya ini masih didalami," dia menjelaskan.

Polri menegaskan, belum dapat memastikan apakah kedelapan orang tersebut berkait dengan jaringan teror di Sumatera Selatan. Namun, keberadaan mereka sudah bisa dipetakan.

"Sudah semua (terpetakan), tapi soal keterkaitan masih didalami," dia menutup.

Delapan orang yang diamankan diketahui berinisial HAN, NI, AS, SW, HD, YEP, DS, SY alias IJ. Polri dan Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti kitab bertuliskan Batail Amal 1 buah, kitab Al Hakam 1 buah, vcd berjudul Umar bin Khatab 1 keping, serta beberapa buku tentang jihad dan ISIS.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Empat Penyerang Tewas

Petugas kepolisian mengamankan mobil yang digunakan terduga teroris setelah serangan di luar markas polisi di Pekanbaru, Riau (16/5). Empat pelaku penyerangan ditembak dan tewas ketika mereka melakukan serangan. (AFP Photo/Dedy Sutisna)

Sebelumnya, pada Rabu pagi kemarin, empat terduga teroris tewas setelah dilumpuhkan polisi saat akan berusaha menyerang Markas Polda Riau.

Aksi tersebut dilakukan para teroris dengan cara merangsek masuk menggunakan mobil jenis Avanza berwarna putih serta menyerang polisi menggunakan senjata tajam seperti pedang samurai.

Dua polisi terluka akibat sabetan pedang samurai dalam insiden tersebut. Sementara, seorang personel lainnya meninggal dunia atas nama Ipda Auzar. Korban meninggal setelah berusaha menghentikan laju kendaraan teroris saat melaju dan berusaha melakukan penyerangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya