Bom di Surabaya, PKS Curiga Ada yang Adu Domba Antarumat

Presiden PKS menilai aksi serangan bom di gereja Surabaya sangat berseberangan dengan ajaran Islam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mei 2018, 08:04 WIB
Tim gegana Brimob Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Bogor - Presiden PKS Sohibul Iman menduga rentetan aksi teror bom di Gereja Surabaya sebagai upaya adu domba antarumat beragama.

"Kita patut mencurigai ada yang mengadu domba antarumat beragama," kata dia saat konferensi pers di acara syukuran milad 20 tahun PKS di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018).

Sohibul Iman mengutuk tindakan anarkistis teroris yang mengebom gereja di Surabaya pada Minggu pagi. Dia menilai ajaran itu sangat berseberangan dengan ajaran Islam.

"Buat PKS yang basis Islam jelas, ajaran Islam tidak mengajarkan terorisme, tidak anarkis, atau menyerang rumah ibadah. Ini jauh dari nilai-nilai Islam," kata dia.

PKS, ucap dia, turut berbelasungkawa atas insiden ini. Shoibul berharap kejadian ini tidak memicu konfilik antarumat beragama.

"Kami merasa ada kesedihan mendalam. Di tengah milad 20 ada pengeboman gereja di Surabaya. Saya ingin seluruh elemen bangsa bahu-membahu bekerja sama dan waspada upaya adu domba yang tidak menginginkan kita hidup rukun," dia menadaskan.

Sebelumnya, ledakan bom terjadi di tiga Gereja Surabaya, Jawa Timur. Sembilan orang dikabarkan tewas. Sementara, korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit kini berjumlah 40 orang.

Para korban mendapat perawatan di dua rumah sakit, yakni RS Bhayangkara dan RS Dokter Sutomo. Beberapa anggota Polri juga menjadi korban ledakan bom gereja.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya