Puluhan Orang ke Kamar Mayat RS Polri, Keluarga Korban Rusuh Mako Brimob?

Puluhan orang berdatangan menuju Kamar Mayat RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, usai kerusuhan di Mako Brimob.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Mei 2018, 18:29 WIB
Puluhan orang berdatangan menuju Kamar Mayat RS Polri, Kramatjati. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang berdatangan menuju kamar mayat RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, usai kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Kelapa Dua, Jawa Barat. Mereka datang dengan kawalan ketat dari petugas kepolisian.

Belum diketahui siapa identitas puluhan orang tersebut. Namun, ada dugaan, mereka adalah keluarga dari korban tewas dalam insiden di Mako Brimob, Depok.

Pantauan Liputan6.com, mereka datang pukul 17.00 WIB. Mereka langsung diminta duduk berbaris tepat di depan pintu kamar mayat dengan kursi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hiasan bunga juga terpantau ditempatkan di sisi ruangan tersebut.

Penjagaan Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, diperketat usai kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Tepat pukul 16.00 WIB, garis polisi di sekitar kamar mayat RS Polri mulai diperluas.

Polisi dari Provos Polri, Korps Sabhara, dibantu PAM RS Polri, mulai bersiaga.

 

2 dari 2 halaman

Akses Masuk

Garis polisi terpasang menuju gedung forensik Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (9/5). Penjagaan super ketat diberlakukan di mana jenazah korban kerusuhan rutan Mako Brimob Kelapa Dua dibawa ke RS Polri. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Petugas yang berjaga mengatakan, perluasan area aman ini untuk akses keluar masuk kendaraan. 

Belum ada pejabat berwenang yang bisa dikonfirmasi soal lima polisi yang menjadi korban kerusuhan Mako Brimob di RS Polri. Begitu juga soal satu jenazah napi yang juga tewas akibat kejadian itu.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di rumah tahanan teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa, 9 Mei 2018. Lima polisi gugur dan satu napi teroris tewas dalam insiden tersebut.

Polri mengatakan kasus ini bermula soal makanan yang dikirim oleh keluarga napi. Namun, sampai akhirnya ada yang memprovokasi, sehingga terjadi kerusuhan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya