Nilai UN Tahun Ini Turun, Bamsoet Minta Kemendikbud Evaluasi Menyeluruh

Menurut Bambang, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2018, 15:24 WIB
Siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Kategori B atau tunarungu saat mengerjakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) di SLB Negeri 7 Jakarta, Selasa (24/4). UNKP di SLB tersebut diikuti oleh delapan peserta. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Hasil nilai Ujian Nasional (UN) SMA sederajat 2018 telah diumumkan dan terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong dilakukan evaluasi menyeluruh sehingga siswa mendapat nilai lebih baik di tahun mendatang.

Menurut Bambang, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Sebab berdasarkan penelaahannya, hasil UN 2018 dipengaruhi oleh adanya beberapa perubahan. Yakni menyangkut moda pelaksanaan ujian dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Lalu peningkatan kualitas soal-soal ujian yang belum diinformasikan ke siswa.

"Harus dilakukan evaluasi menyeluruh," kata Bamsoet biasa dia akrab sapa, Jumat (4/5).

Pertama, soal motivasi siswa. Menurut Bamsoet, UN memang tak lagi jadi penentu kelulusan siswa. Baginya, walau tak menentukan, guru pembimbing di sekolah sebaiknya tetap membina serta memotivasi agar siswa tetap mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Kedua, politikus Golkar itu juga mendorong segera dilakukan pemetaan nilai-nilai siswa yang mengalami penurunan. Selanjutnya, harus dipersiapkan program pendidikan bagi siswa agar selalu siap mengerjakan soal apapun dalam UNBK selanjutnya.

"Mengingat peningkatan kualitas soal-soal ujian juga harus diiringi dengan kesiapan siswa-siswi," kata Bamsoet.

Ketiga, memastikan dilakukan peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan. Bamsoet meminta Komisi X DPR mendorong Kemendikbud untuk memanfaatkan dana APBN untuk pendidikan sebesar 20 persen, dengan baik.

"Khususnya untuk peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan, serta pemanfaatan dana sarana prasarana yang tepat, agar dapat meningkatkan kualitas siswa," katanya.

Reporter: Eko Prasetya

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya