Hapus Sembilan Data Ini Jika Ingin Akun Facebook Tetap Aman

Jika tidak ingin kasus pencurian data pribadi di Facebook terulang, dan menimpa Anda, maka segera hapus sembilan data berikut.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 10 Apr 2018, 19:11 WIB
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan miliaran pengguna di seluruh dunia, Facebook adalah media sosial paling berpengaruh di dunia.

Namun, menghadapi apapun yang kuat, pasti memiliki risiko di belakangnya. Begitupun pada Facebook, skandal penambangan data pribadi oleh firma konsultan publik Cambridge Analytica, telah membuat penggunanya khawatir terhadap data yang mereka cantumkan.

Mengutip Indy100.co.uk pada Selasa (10/4/2018), Skandal Cambridge Analytica telah menyebabkan banyak orang mempertanyakan peran yang dimainkan Facebook dalam hidup mereka.

Prihatin tentang keamanan data pribadi, beberapa pengguna bahkan memutuskan hapus akun mereka di Facebook.

Jika Anda belum benar-benar siap untuk berpisah dengan Facebook, namun tetap menuntut keamanan data pribadi, maka sebaiknya hapus sembilan hal berikut.

 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

2 dari 4 halaman

Lebih Baik Menjadi Seorang 'Pemalu' di Facebook

Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

1. Tanggal Ulang Tahun

Tanggal kelahiran, atau ulang tahun, adalah salah satu teka-teki penting yang kerap dikaitkan dengan keamanan data pribadi.

Data ulang tahun yang dipublikasikan secara terbuka di Facebook, bisa jadi diakses oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mengakses rekening bank, atau data-data penting lainnya.

 

2. Nomor Ponsel

Skenario terbaik di sini adalah mendapatkan pengagum rahasia. Skenario terburuk? Seorang penguntit yang kemungkinan akan mengirim teror tanpa henti.

 

3. Jumlah Teman

Profesor psikologi dari Universitas Oxford, Robin Dunbar, berteori bahwa manusia dapat mempertahankan sekitar 150 hubungan yang stabil.

Setelah melihat 3,375 pengguna Facebook, Dunbar menemukan bahwa teman-teman Facebook mereka, 4.1 persen dianggap dapat diandalkan, dan 13,6 persen menunjukkan simpati selama 'krisis emosional'.

Jadi, tidak masalah memiliki sedikit teman di Facebook, dibandingkan ratusan, atau bahkan ribuan, namun tidak pernah peduli dengan Anda.

3 dari 4 halaman

Hindari Unggahan Pengundang Bahaya

Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

4. Foto Konyol

Victoria Nash, direktur pelaksana Oxford Internet Institute, mengajukan pertanyaan yang sangat bagus tentang masalah ini, dan ini berkaitan dengan persetujuan:

Jenis informasi apa yang ingin anak-anak lihat tentang diri mereka secara online di kemudian hari?

Generasi sebelumnya tidak pernah merasa perlu mempertimbangkan ini, tetapi munculnya internet dan media sosial telah menjadikan pertanyaan ini penting untuk dipahami.

Anda tentu tidak ingin memberikan impresi buruk terhadap anak cucu kelak dengan foto-foto ‘super-aneh’ yang Anda unggah di Facebook.

 

5. Foto Pemicu Predator Seksual Anak

Menurut NSPCC, lembaga pengawasan anak di Inggris, jumlah pelanggaran seksual yang tercatat telah meningkat selama setahun terakhir.

Laporan itu mengatakan:

"Polisi mencatat 36.429 pelanggaran seksual terhadap anak-anak di Inggris pada tahun 2013/2014 ... di Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Itu adalah pelanggaran seksual tertinggi terhadap anak-anak dalam satu dekade terakhir, yang salah satunya berasal dari perburuan foto di media sosial."

 

6. Penanda Lokasi

Fitur penanda lokasi hanya tersedia di perangkat Android dan iPhone.

Pada tahun 2015, TechCrunch melaporkan bahwa lebih dari 500 juta pengguna mengakses Facebook hanya dari ponsel mereka, yang berarti bahwa nomor yang sama memiliki potensi untuk menyiarkan lokasi mereka secara online.

Hal itu berisiko membuat siapa saja yang mungkin, atau ingin membahayakan Anda, sekarang tahu di mana Anda berada.

 

4 dari 4 halaman

Nikmati Kebahagian Anda Sendiri

Ilustrasi Facebook di Android. Foto: iStockphoto

7. Lokasi Berlibur

Menurut banyak situs pengelola keuangan di internet, menyebut penandaan lokasi seseorang berlibur, memberi peluang 'perampok' menyasar target korbannya. 

Pelancong yang dirampok saat sedang berlibur mungkin tidak mendapatkan klaim asuransi, jika mereka mengunggah rencana liburan di media sosial.

 

8. Foto Boarding Pass

Mengambil foto boarding pass Anda seringkali merupakan cara untuk membual tentang liburan Anda.

Barcode pada boarding pass yang berkarakter unik, dapat digunakan untuk melacak informasi penting seputar penerbangan, atau perjalanan lainnya.

Namun, jika ini sampai di tangan yang tidak bertanggung jawab, maka akan berisiko menjadikannya sebagai target scamming, yang kini kian canggih dengan bantuan teknologi.

 

9. Rincian Data Kartu Kredit

Jangan pernah lakukan hal ini, karena ini bukanlah ide yang baik. Anda sama saja mempersilahkan pencuri memindahkan manfaat kartu kredit ke akun miliknya, namun tetap Anda yang akan membayar semua tagihannya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya