Surya Paloh Puji Ketua MUI Terkait Kasus Puisi Sukmawati

Sebagai bagian dari umat muslim, Surya Paloh mengaku bangga dengan sikap MUI

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Apr 2018, 07:05 WIB
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri didampingi Ketua MUI KH Ma'ruf Amin tersenyum usai pertemuan di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4). Disela konferensi pers, MUI meminta umat Islam memaafkan permasalahan tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berupaya mendinginkan polemik puisi kontroversial Sukmawati Soekarnoputri.

Ketua MUI Maruf Amin sudah menyampaikan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Itu membesarkan hati saya. Saya bilang luar biasa Majelis Ulama Indonesia. Luar biasa Kiai Maruf," tutur Surya Paloh usai berkunjung ke Perguruan Tinggi Al Khairaat, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (6/4/2018).

Sebagai bagian dari umat muslim, Surya Paloh mengaku bangga dengan sikap MUI yang tidak menghakimi Sukmawati. Upaya tersebut terbilang sangat positif khususnya sebagai lembaga yang menjadi representasi umat Islam di Indonesia.

"Positif sekali karena itu yang dirindukan. Kita juga mau mengajak semuanya," jelas dia.

Faktanya, Indonesia dihuni oleh mayoritas umat muslim. Untuk itu, pergeseran sistem nilai atau norma di masyarakat sangatlah bergantung dari peran para elite, terlebih ulama.

"Keteguhan hatinya, sikap toleransinya, sikap bagaimana memajukan umatnya. Terkait posisi dan perannya, apa yang telah diutarakan MUI itu salah satu modal besar. Kita bisalah untuk mensyukuri itu," ujar Surya.

 

2 dari 2 halaman

Ambil Hikmahnya

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberi sambutan dalam verifaksi faktual parpol peserta pemilu di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Minggu (28/1). (Liputan6.com/Angga Yunar)

Surya Paloh berharap agar berbagai pihak dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kasus tersebut.

Permasalahan itu dapat menjadi contoh bersama untuk saling menjaga sikap, tutur bahasa, dan memperhatikan sensitifitas. "Indonesia membutuhkan itu semuanya," Surya menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya