Go-Jek Tulis 'Surat Cinta' untuk Uber, Apa Isinya?

Go-Jek sebagai salah satu rival terkuat Uber di Indonesia menilai Uber telah memberikan banyak inspirasi selama ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Mar 2018, 11:27 WIB
Menkominfo Rudiantara (kiri) dengan CEO dan pendiri Go-Jek Nadiem Makarim (dua kanan) dan Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto (dua kiri) saat penandatanganan kerja sama antara Astra dan Go-Jek di Jakarta, Senin (12/2). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kesepakatan akuisisi Grab terhadap Uber menarik perhatian banyak pihak, termasuk kompetitor keduanya di Indonesia, Go-Jek.

Baru-baru ini, Go-Jek mengunggah sebuah foto berisi ucapan terima kasih atas peran Uber dalam dunia teknologi, termasuk perkembangan bisnis ride-sharing.

Uber merupakan salah satu perusahaan yang mempopulerkan layanan ride-sharing di dunia. Sayangnya, persaingan yang begitu keras, membuat Uber kalah unggul dari rivalnya termasuk Grab dan Go-Jek.

Uber memutuskan keluar dari pasar ride-sharing Asia Tenggara, dengan menjual bisnisnya ke perusahaan asal Singapura, Grab. Harga penjualan masih dirahasiakan, tetapi Uber akan mendapatkan 27,5 persen saham di Grab, sebagai bagian dari kesepakatan akuisisi tersebut.

Go-Jek sebagai salah satu rival terkuat di Indonesia pun menilai Uber telah memberikan banyak inspirasi selama ini. Berikut ucapan terima kasih dari Go-Jek, yang diunggah di laman akun Facebook resminya:

Ucapan terima kasih dari Go-Jek untuk Uber (Foto: Facebook Go-Jek)

 

Terima kasih, Uber

Karena telah menginspirasi dunia bahwa teknologi bisa membuat perubahan.

Karena telah menunjukkan kepada kami bahwa pengalaman produk harus didahulukan daripada promosi.

Karena telah menunjukkan kepada kami bahwa talenta adalah satu-satunya keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.

Karena telah menantang kami untuk secara konstan meningkatkan standar.

 

Kami akan merindukan kehadiranmu di Asia Tenggara, tapi kami akan meneruskan misi kalian dalam hal product driven experiences dan mengambil pelajaran dari kalian untuk mendorong dampak yang lebih besar untuk seluruh wilayah.

2 dari 3 halaman

Uber Hengkang dari Asia Tenggara

Ilustrasi mobil self driving yang dimiliki Uber. Foto diambil pada September 13, 2016, (ANGELO MERENDINO / AFP)

Uber mengumumkan kepergiannya dari pasar Asia Tenggara secara resmi beberapa hari lalu. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, melalui email kepada para karyawannya, menggambarkan nilai akuisisi tersebut senilai "beberapa miliar dolar".

Ia juga akan berada di jajaran dewan direksi Grab. Selain itu, 500 karyawan Uber di Asia Tenggara akan dialihkan ke Grab. Sebagai bagian dari akuisisi, Grab juga akan mendapatkan bisnis pengiriman makanan milik Uber, UberEats, di Asia Tenggara.

"Saya tahu ada banyak kerja keras sebelum saya datang dan saya tahu operasional yang telah kalian bangun di delapan negara itu. Setelah berinvestasi sebesar US$ 700 miliar di wilayah tersebut, kita akan memegang saham senilai beberapa miliar dolar dan kepemilikan strategis yang kita yakini akan menjadi pemenang di kawasan global yang penting," tulis Khosrowshahi, seperti dikutip dari Recode.

3 dari 3 halaman

Uber Terus Lepas Bisnis

Tangkapan layar pemberitahuan Uber kepada penggunanya. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Ini merupakan kali ketiga Uber meninggalkan pasar besar untuk kesepakatan serupa. Pada Agustus 2016, raksasa ride-sharing asal Tiongkok, Didi, mengakuisisi bisnis Uber di negara tersebut.

Pada Juli 2017, Uber juga menarik operasionalnya dari Rusia karena bergabung dengan kompetitornya, Yandex Taxi.

Khosrowshahi menjelaskan, transaksi ini akan membantu perusahaan fokus pada pasar-pasar inti, seperti India, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Ketimbang bersaing di terlalu banyak pasar, Uber memilih fokus pada pasar-pasar intinya tersebut.

"Wajar jika muncul pertanyaan apakah konsolidasi adalah strategi, mengingat ini adalah kesepakatan ketiga semacam ini, mulai dari Tiongkok ke Rusia, kini Asia Tenggara. Jawabannya adalah Tidak. Transaksi ini membuat kita dalam posisi untuk bersaing dengan fokus dan bobot nyata di pasar inti, tempat kita beroperasi, sambil memberikan kita saham berharga dan berkembang di sejumlah pasar besar dan penting, di mana kita tidak memilikinya," jelasnya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya