Google Doodle Hari Ini: Katsuko Satuhashi, Ilmuwan Jepang yang Ungkap Bahaya Uji Coba Nuklir

Google Doodle hari ini mengangkat sosok Katsuko Saruhashi, perempuan ilmuwan Jepang di bidang geokimia yang ungkap bahaya uji coba nuklir di laut.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Mar 2018, 10:31 WIB
Google Doodle Katsuko Haruhashi. (Foto: Google)

Liputan6.com, Tokyo - Google Doodle hari ini mengangkat sosok Katsuko Saruhashi. Ia adalah perempuan ilmuwan Jepang di bidang geokimia.

"Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-98, kami mengangangkat sosok Dr Katsuko Saruhasi atas kontribusi luar biasanya di bidang sains dan menginspirasi ilmuwan muda di mana pun agar berhasil," demikian keterangan dari Google.

Dikutip dari Independent, Kamis (22/3/2018), salah satu karya besarnya adalah pendeteksian sisa nuklir yang jatuh ke laut. Hal itu digunakannya untuk menunjukkan bahwa uji coba nuklir di laut perlu dibatasi.

Atas hasil penelitiannya dengan studi Bikini Atoll itu, Saruashi membantu berkontribusi untuk menghentikan uji hulu ledak nuklir di lautan. Itu menjadi pekerjaan pertama yang mengeksplorasi bagaimana sisa nuklir menyebar ke seluruh dunia.

Sebelumnya, Saruashi dikenal sebagai perempuan pendobrak batas. Sosok yang diangkat Google Doodle itu merupakan perempuan pertama yang memeroleh gelar doktor di bidang kimia dari University of Tokyo pada 1957.

Ia juga menjadi perempuan pertama yang memenangkan penghargaan geokimia prestisius.

 

Saksikan Video soal Google Doodle di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Inginkan Kesetaraan

Ilustrasi Foto Peneliti (iStockphoto)

Tak hanya di bidang sains, Saruhashi juga bekerja keras untuk memastikan bahwa perempuan lain mendapat kesempatan untuk melakukan terbosan seperti yang ia lakukan. Ia mengatakan bahwa sudah merupakan misinya untuk membuat bidang kerjanya dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan.

"Banyak perempuan yang memiliki kemampuan untuk menjadi ilmuwan hebat," ujar Saruashi.

"Aku ingin melihat hari di mana perempuan dapat berkontribusi di bidang sains dan teknologi dengan posisi yang sejajar dengan pria," imbuh dia.

Ketika pensiun pada 1980, koleganya memberi lima juta yen kepada Saruhashi. Ia memilih menggunakan uang tersebut untuk membentuk Association for the Bright Future of Women Scientists.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya