Israel Kembali Klaim Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza

Israel mengklaim mereka menghancurkan terowongan Hamas di Gaza. Namun, juru bicara Hamas menolak klaim itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2018, 18:20 WIB
Israel Kembali Klaim Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza (MENAHEM KAHANA / AFP)

Liputan6.com, Jalur Gaza - Militer Israel kembali mengklaim bahwa pihaknya telah menghancurkan terowongan di Jalur Gaza yang digali oleh Hamas, dengan tujuan melakukan serangan di perbatasan.

Israel mengatakan telah menghancurkan sebagian terowongan pada perang Gaza tahun 2014 dan Hamas berupaya memperbaikinya.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, mengatakan perbaikan terowongan Hamas adalah "upaya yang sia-sia" dan pemborosan sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu penduduk Gaza.

Dikutip dari VOAIndonesia, pada Senin (19/3/2018), Conricus mengatakan militer tidak perlu menggunakan peledak atau menyeberangi perbatasan untuk menghancurkan terowongan itu.

Akan tetapi, klaim Israel itu dibantah oleh Hamas.

Seorang juru bicara Hamas mengatakan, Israel "tengah mempromosikan pencapaian palsu" untuk meningkatkan moral militer dan warga Israel yang tinggal di dekat Jalur Gaza.

 

2 dari 2 halaman

Terowongan, Strategi Hamas

Terowongan bawah tanah Hamas di Gaza Palestina (sumber: Israeli Defense Force)

Dalam Perang Gaza 2014, pejuang Hamas menggunakan belasan terowongan bawah tanah sebagai strategi pilihan untuk melakukan penyergapan (ambush) terhadap pasukan pendudukan Israel di Gaza.

Beberapa terowongan itu telah berhasil dihancurkan. Namun, tak sedikit di antaranya yang masih bertahan dan berfungsi dengan baik.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa terowongan semacam itu adalah "infrastruktur utama milik Hamas di Jalur Gaza untuk melakukan teror".

"Hamas harus mengerti bahwa kami tidak akan membiarkan serangan ini berlanjut dan kami akan meresponsnya dengan kekuatan yang lebih besar lagi," kata Netanyahu.

Israel tengah melaksanakan proyek senilai US$ 1,1 miliar untuk membangun dinding bawah tanah yang dilengkapi sensor sepanjang perbatasan sepanjang 58 km di Gaza. Mereka akan menyelesaikan proyek itu pada pertengahan 2019.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya