Sudah Dilirik Parpol, Abraham Samad Siap Maju di Pilpres 2019

Abraham Samad tidak akan menolak jika diberi amanah oleh masyarakat menjadi pemimpin Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Mar 2018, 16:59 WIB
Mantan Ketua KPK Abraham Samad usai menjenguk penyidik KPK, Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Penyidik senior KPK itu menjadi korban penyiraman air keras pagi hari tadi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden di Pilpres 2019. Namun, Abraham enggan menyebutkan parpol apa saja yang mendekatinya.

"Ada beberapa (partai) tapi tidak perlu disampaikan," kata Abraham Samad di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (17/3/2018).

Samad pun merasa tidak yakin pada akhirnya partai-partai tersebut tetap akan mengusungnya sebagai capres atau cawapres. Hal tersebut mengingat besarnya biaya politik yang harus dikeluarkan untuk maju dalam Pilpres.

"Yang jelas saya ini kan bukan orang partai. Kemudian bukan orang yang punya duit, apa partai-partai itu tetap mau terus melanjutkan mencalonkan saya tidak, itu jadi pertanyaan," ucap Abraham Samad.

 

 

2 dari 2 halaman

Kewajiban Warga Negara

Dalam acara Inspirato di gedung SCTV, Abraham berbagi cerita tentang masa lalunya (Sumber foto: pepnews.com)

Kendati begitu, Samad tidak akan menolak jika dirinya diberikan amanah oleh masyarakat menjadi pemimpin Indonesia. Menurut dia, hal tersebut adalah kewajiban dari seorang warga negara.

"Saya katakan bahwa kewajiban warga negara itu ada yang disebut kewajiban konstitusional apa pun. Bukan cuma jadi cawapres, jadi presiden apa pun ketika negara rakyat meminta, kita punya kewajiban," ujar Abraham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya