Panglima TNI Siap Blak-Blakan Soal Hasil Investigasi Kecelakaan Alutsista

Sejauh ini, lanjut Panglima TNI, dugaan masalah belum bisa dipetakan, apakah soal human error atau terkait hal teknis.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Mar 2018, 13:03 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara penganugerahan Bintang Kartika Eka Paksi Utama dari TNI AD di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (14/3). Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerima anugerah tanda kehormatan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto siap membuka seluruh hasil investigasi dari dua insiden yang menimpa alutsista TNI tank milik kostrad yang tergelincir di Sungai Bogowonto, Purworejo, dan kapal motor cepat (KMC) AD-16-05 milik Kodam Jaya, yang tenggelam di perairan Kepulauan Seribu, Senin kemarin.

"Masalah tank dan masalah kapal sampai hari ini masih dalam proses penyelidikan investigasi. Setelah ada hasilnya, kita akan terbuka menyampaikan," kata Hadi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/3/2018).

Sejauh ini, lanjut Panglima TNI, dugaan masalah belum bisa dipetakan, apakah soal human error atau terkait hal teknis.

"Jadi akan diangkat permasalahannya apa yang jelas, semua itu adalah sistem yang harus kita laksankan, mekanisme, sehingga diketahui penyebabnya kejadian kecelakaan itu apa," papar dia.

Insiden tank tenggelamnya dari kesatuan Batalyon Infanteri 412/Bharata Eka Sakti Purworejo terjadi saat mengankut siswa PAUD dan TK Sindurjan, Sabtu, 10 Maret 2018. Kejadian memilukan tersebut mengakibatkan dua korban meninggal. Mereka adalah Pratu Randy dan Ketua Yayasan TK Ananda, Iswandari.

Kedua, insiden alutsista terjadi, menimpa Kapal Motor Cepat (KMC) milik Kodam Jaya dengan nomor lambung AD-16-05. Kapal tenggelam di Kepulauan Seribu, Senin (12/3/2018).

Kapendam Jaya Letkol Inf. Kristomei Sianturi menyebut, kapal itu tenggelam saat menuju Pulau Pramuka. Untungnya tidak ada korban jiwa saat 65 orang berada dalam kapal tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya