Kisah Burung Murai Batu Warga Brebes yang Ditawar Jokowi Rp 600 Juta

Burung murai batu peliharaan warga Brebes itu sudah sering memenangkan kontes kicau mania sebelum mengalahkan burung milik Jokowi di lomba Piala Presiden.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 14 Mar 2018, 11:32 WIB
Burung murai batu peliharaan warga Brebes itu sudah sering memenangkan kontes kicau mania sebelum mengalahkan burung milik Jokowi di lomba Piala Presiden. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Kesempatan bertatap muka dengan Presiden Joko Widodo menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Muhammad Nur Alamsyah, warga Brebes, Jawa Tengah. Apalagi, burung murai batu miliknya sampai menarik perhatian Jokowi hingga ditawar Rp 600 juta.

Burung murai Alamsyah memang spesial. Satwa itu baru saja memenangkan lomba kicau mania tingkat nasional Piala Presiden 2018 pada Minggu, 11 Maret 2018 lalu. Karena keistimewaan itulah, Jokowi bersedia merogoh kocek dalam-dalam.

Namun, sang empunya enggan melepas burung murai kesayangannya. Ia hanya bersedia berbagi kisah tentang awal mula memelihara burung murai juara itu. Dia mengaku membeli murai berwarna hitam coklat keemasan itu dari seseorang di Jakarta pada 2016 lalu.

"Jadi burung itu asli Lampung, karena murai memang habitatnya kan di sana. Mungkin saya orang ketiga. Sebelumnya, orang Lampung jual ke orang Jakarta, terus dibeli saya," ucap pria yang akrab disapa Dede itu, Selasa, 13 Maret 2018.

Dede mengungkapkan murai piaraannya dibeli seharga sebuah mobil SUV. Itu berarti di atas Rp 200 jutaan. Meski begitu, ia tak mempersoalkannya karena menilai sepadan dengan kualitas burung yang dibeli.

"Saya beli burung murai itu Rp 250 juta, Rencananya memang akan digunakan untuk mengikuti berbagai macam lomba," katanya.

Prediksinya tak meleset. Murai batu yang dinamai Kitaro itu sering memenangkan kompetisi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.

Yang paling prestisius adalah kompetisi burung berkicau Piala Presiden pada Minggu lalu. Dia mendapatkan dua gelar sekaligus dalam lomba itu, sekaligus mengalahkan burung piaraan Jokowi.

"Dari empat kelas yang saya ikuti di Piala Presiden, saya menang dua, yakni kelas Murai Batu Radja dan Murai Batu B n R," ucapnya.

Dua piala yang diserahkan langsung oleh Jokowi itu kini menghiasi meja besar di belakang rumahnya. "Sebelum ini saya juga ikut lomba di Monas Jakarta. Juara juga," katanya dengan menunjukkan piala lain berbentuk monas berwarna kuning keemasan.

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Burung-Burung Jagoan

Mengenal Burung Murai Batu dan Jenisnya. (Foto: s1333.photobucket.com)

Dede mengaku saat ini memelihara sekitar 40 ekor burung dari berbagai jenis. Selain murai batu, dia juga memiliki burung jalak, anis, murai, branjangan, dan lainnya.

"Kalau burung jalak saja saya punya lebih dari 10 ekor," imbuh dia.

Dari puluhan burung yang dia miliki, hanya ada dua burung yang benar-benar mendapat sentuhan langsung darinya, yakni burung anis dan murai batu. Dua burung itu yang sering diikutkan lomba di berbagai ajang kicau mania.

"Kalau (burung) yang lain ada orang yang merawat sendiri. Yang saya amati dan rawat sendiri, dua burung itu," ungkapnya.

Menurut dia, perawatan untuk burung jenis murai lebih mudah dibanding anis. Pasalnya, burung anis lebih sensitif karena ada proses pergantian bulu setiap tahunnya.

"Makanya butuh kesabaran dan ketelatenan," ucap dia.

3 dari 3 halaman

27 Tahun Bermain Burung

Burung murai batu peliharaan warga Brebes itu sudah sering memenangkan kontes kicau mania sebelum mengalahkan burung milik Jokowi di lomba Piala Presiden. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Dede mengaku mempelajari soal kualitas burung dari ayahnya. Sejak kecil, ia sering ikut almarhum mengikuti lomba kicau burung dari satu tempat ke tempat lain.

"Sudah 27 tahun saya penghobi burung," ucapnya

Setelah memenangkan lomba ini, dia mengaku ingin masih merawat murai batunya itu. Ia juga berencana mengembangbiakan piaraannya agar bisa lestari. Rencana itulah yang membuat dia menolak burung Murai Batunya dibeli Presiden Jokowi.

"Jadi memang rencananya saya akan terus menernaknya. Ya untuk melestarikan murai batu ini," katanya.

Alamsyah mengaku tak pernah memberikan perlakuan khusus terhadap burungnya. Pemilik murai batu itu hanya merawat kesayangannya sebagaimana penggemar burung lainnya.

"Paling ya tiap pagi dijemur, nanti jam 09.00 WIB atau jam 10.00 WIB, dimasukkin lagi," jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya