Pemerintah Bakal Tawarkan Proyek Jumbo ke Peserta Sidang Tahunan IMF

Pemerintah akan menawarkan proyek investasi kepada peserta Annual Meeting IMF-WB

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Mar 2018, 17:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri pembukaan High - Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2). Konferensi internasional tingkat tinggi ini bertemakan "Models in a Changing Global Landscape". (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan atau Annual Meeting IMF-World Bank (International Moneter Fund dan World Bank) pada Oktober 2018. Di event tersebut, akan ada sekitar 3.000 pertemuan atau meeting.

Dari ribuan pertemuan yang akan diselenggarakan, salah satunya akan diisi penawaran berbagai investasi di Indonesia, baik dari investasi di pasar keuangan hingga ke proyek-proyek pembangunan infrastruktur. 

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI (Persero) untuk memimpin kegiatan penawaran investasi beragam proyek kepada investor yang hadir di Bali.

"Jadi PT SMI nanti yang menyiapkan investasi apa saja yang bisa ditawarkan. Seperti ada proyek infrastruktur mengenai satelit, dan banyak sekali," ucap Sri Mulyani di kantornya, Selasa (13/3/2018).

Berbagai peluang yang ditawarkan Indonesia bukan semata-mata menjadi misi yang diusulkan Indonesia, namun baik dari IMF dan Wolrd Bank meminta hal itu ke Indonesia.

Banyaknya investor yang ingin menanamkan modalnya ke Indonesia ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang stabil.

"Terlebih lembaga rating dunia sudah meng-upgrade Indonesia menjadi investment grade. Ini yang menjadi alasan Indonesia banyak dipercaya investor dunia," tegas Sri Mulyani.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, penunjukan PT SMI sebagai leader dalam penawaran investasi di Indonesia ini sudah cukup tepat.

"Selama ini bekerja dengan PT SMI, saya harus jujur saya puas, seperti LRT dan lainnya itu bisa jalan dengan baik," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.

2 dari 2 halaman

IMF Janji Bawa Ribuan Orang ke RI buat Belanjakan Uangnya

Seorang ibu bersamalan dengan Presiden Jokowi yang tengah mengajak Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengunjungi Pasar Tanah Abang, Senin (26/2). Jokowi dan bos IMF langsung menuju lantai dua untuk mengitari Blok A. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Managing Director Internasional Monetery Fund (IMF) Christine Lagarde menyatakan pihaknya akan tetap menggelar IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali pada Oktober mendatang. Ajang ini diyakini akan membantu mendorong ekonomi Indonesia.

Lagarde mengungkapkan, dirinya akan mengundang banyak pihak untuk hadir di acara pertemuan tahunan tersebut. Pihak-pihaknya diyakini akan banyak membelanjakan uangnya di Indonesia, khususnya Bali.

‎"Kami memiliki kerja sama pada Oktober, IMF dan World Bank akan mengadakan pertemuan tahunan di Indonesi

Selain itu, Lagarde juga melihat perekonomian Indonesia terus tumbuh positif, dengan ditopang oleh konsumsi, investasi dan ekspor.

"Saya sampaikan pagi ini kepada Presiden bahwa ekonomi Indonesia berjalan dengan baik. Hal ini didorong oleh konsumsi, investasi dan ekspor. Dan tiga mesin ekonomi berjalan sangat baik," kata dia.

Lagarde juga optimistis perekonomian global akan mampu tumbuh lebih baik di tahun ini. Dengan demikian, diharapkan bisa membawa dampak positif terhadap semua negara, termasuk ekonomi Indonesia.

"Saya yakin bahwa akan ada kemajuan yang terus berlanjut karena ekonomi global sendiri berjalan jauh lebih baik tahun ini dan kami percaya tahun depan daripada sebelumnya. Jadi keadaannya harus menguntungkan bagi keseimbangan ekonomi baik yang dalam pembangunan maupun dalam percepatan pembangunan. Ini adalah pertumbuhan yang baik dan itu bagus untuk perusahaan," tandas dia.

Saya dan kami akan mengundang ribuan orang ke Bali. Dan semoga orang-orang ini akan menghabiskan banyak uang," ujar dia di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), Jakarta, Senin (26/2/2018).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya