KSAD Akan Belajar dari Musibah Tank Tenggelam di Purworejo

Dua orang meninggal akibat tank tenggelam di Purworejo, pada Sabtu 10 Maret 2018.

oleh Anendya Niervana diperbarui 13 Mar 2018, 14:15 WIB
Tank milik Yonif 412/BES berada di tepi sungai Bogowonto. (foto: Liputan6.com/FB/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang meninggal akibat tank tenggelam di Purworejo, pada Sabtu 10 Maret 2018. Prajurit TNI, Pratu Randy dan Ketua Yayasan TK Ananda, Iswandari meninggal ketika menolong pelajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diangkut di tank itu usai outbond.

TNI masih menginvestigasi penyebab tank tenggelam itu. 

"Saya tidak bisa mengatakan seperti apa karena saya belum dapat laporannya tetapi saya akan belajar dari musibah itu. Saya akan evaluasi itu bagaimana tidak boleh terjadi lagi," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono usai menghadiri Rakornis TNI AD di Hotel Ciputra Jakarta Barat, Selasa (13/3/2018).

Begitu pula soal kecelakaan kapal Kodam Jaya di Kepulauan Seribu.

Dia juga mengingatkan agar publik tak mempermasalahkan lamanya waktu investigasi tank tenggelam dan kecelakaan kapal TNI. Pihaknya berusaha menjamin agar investigasi bisa berjalan se-objektif mungkin.

"Kita enggak usah persoalkan waktunya tapi bagaimana investigasi itu betul-betul kita lakukan dengan objektif sehingga evaluasinya juga tepat. Itu yang penting," ujar Mulyono.

 

2 dari 2 halaman

Santunan

Dia mengatakan TNI sudah memberikan santunan kepada dua korban meninggal tank tenggelam.

"Sudah, sudah diurus, sudah disantuni. Prajurit (Pratu Randy) haknya juga sudah diberikan," ujar Mulyono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya