JK: Anies Baswedan Utang ke KAHMI Saat Maju Pilkada DKI

JK mengingatkan saat menjadi Gubernur sekarang, Anies bukanlah milik KAHMI tapi seluruh masyarakat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Mar 2018, 11:04 WIB
Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan di acara KAHMI (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, Anies Baswedan mempunyai utang saat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta kepada Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan saat menghadiri Pelantikan Pengurus Majelis Nasional KAHMI 2017-2022 di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta. Adapun Anies sendiri turut hadir dalam acara tersebut.

"Pak Anies ini berutang kepada KAHMI. Teringat 2016 waktu masih mencalonkan kita doakan. Dua orang berdiri sebagai jadi calon gubernur. Anies dengan Sylvi (Sylviana Murni). Kita doakan salah satunya menang. Dan menang salah satunya," ucap JK yang disambut tawa para tamu yang hadir.

JK mengatakan, dengan doa dari KAHMI, semangat juang Anies bertambah. Meski demikian,  dia mengingatkan saat menjadi Gubernur sekarang, Anies bukanlah milik KAHMI tapi seluruh masyarakat.

"Tanpa doa KAHMI tidak akan meningkatkan nilai juang saudara Anies. Tapi dia jadi gubernur. Dia bukan gubernur KAHMI, tapi gubernur seluruh rakyat," ungkap JK disambut tepuk tangan.

Dia pun mengamini apa yang dikatakan Anies, bahwa anggota KAHMI berasal dari berbagai asal dan kebudayaan. 

"Karena itulah jiwa harmoni dalam kebhinekaan tadi dikatakan Pak Gubernur Anies. Tentu itu merupakan modal kita semua," pungkas JK.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Tuan Rumah Perdamaian Kabul

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin (kanan) memberi sambutan saat Wapres JK mengunjungi Kantor MUI di Jakarta, Selasa (6/3). Berdasarkan informasi, kedua pihak juga membahas rencana pertemuan ulama Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla ke Afghanistan untuk menghadiri Konferensi Proses Perdamaian Kabul tersebut. JK turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Menurut Jusuf Kalla, rencananya Konferensi Proses Perdamaian Kabul atau Kabul Process yang berlangsung pada 27 Februari-1 Maret 2018 akan dilanjutkan di Indonesia.

"Rencananya akan ada pelaksanaan pertemuan Kabul selanjutnya di Indonesia. Pertemuan para ulama tiga negara Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan," ujar JK dalam pernyataan saat pembukaan Indonesian Islamic Center, Kabul, yang diterima Liputan6.com.

Jusuf Kalla menambahkan bahwa masing-masing negara nantinya diwakili oleh 15 orang ulama dalam pertemuan yang rencananya diadakan pada Maret 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya