Hati-Hati, Makan dan Minum di Mobil Terancam Kena Tilang

Makan dan minum saat berkendara dinilai dapat melipatgandakan risiko kecelakaan.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 08 Mar 2018, 12:51 WIB
Ilustrasi sopir makan di dalam mobil (GEM Motoring Assist)

Liputan6.com, Forest Row Organisasi keselamatan berkendara GEM Motoring Assist yang bermarkas di Inggris tengah menggalakkan larangan makan dan minum saat menyopir.

Menurut riset yang dilakukan Brunel University, berkendara sambil makan maupun minum dapat meningkatkan risiko kecelakaan hingga dua kali lipat. Dari riset itu, GEM Motoring Assist manyatakan, makan dan minum pantas mendapat ditilang karena dinilai berkendara secara ceroboh.

Neil Worth dari GEM road safety mengungkapkan, "The Highway Code mengatakan kita harus menghindari distraksi seperti makan maupun minum saat berkendara. Karena semua yang membutuhkan perhatian kita saat mengemudi akan meningkatkan risiko tabrakan. Hanya saja, banyak pengemudi yang melihatnya sebagai masalah saat membuka makanan atau minum kopi panas di perjalanan."

Baginya, mengemudi adalah pekerjaan yang rumit. Jadi melakukan hal lain di saat yang bersamaan membuat perjalanan menjadi berbahaya. Karena saat menghadapi situasi yang tidak diduga, reaksi akan lambat, dan tangan sedang memegang makanan atau minuman.

"Pengemudi yang baik dan berpengalaman menyadari bahayanya. Jadi mereka tidak akan melakukan hal tersebut (makan dan minum) demi keselamatan," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Waze Bocorkan Lokasi Razia, Polisi Dibuat Kewalahan

Aplikasi Waze (Waze)

Bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan padat, pasti familiar dengan aplikasi navigasi Waze. Ya, selain menjadi penunjuk jalan, aplikasi pintar ini juga dapat menyelamatkan Anda dari kemacetan.

Banyak yang menyebut aplikasi ini sebagai aplikasi antimacet. Hal itu karena dengan layanan yang ada dalam aplikasi ini memungkinkan setiap wazer berbagi informasi. Beberapa di antaranya adalah informasi kemacetan, kondisi jalan berlubang, di mana terlihat polisi berjaga, hingga lokasi adanya razia.

Selain para wazer bisa melihat kondisi jalan dari status wazer lain, aplikasi ini juga memungkinkan para wazer untuk bertanya satu sama lain dengan layanan chat. Para wazer bisa saling berbagi informasi tentang di mana lokasi adanya razia polisi.

Dilansir dari NBC Washington, para polisi sangat menyayangkan bocornya operasi yang mereka lakukan karena aplikasi ini. Aplikasi Waze sangat memungkinkan para penggunanya untuk mencari jalan alternatif sebagai upaya menghindari operasi di lokasi tersebut.

Sumber: Otosia.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya