Jadi Lambang Kesuburan, Misteri Granit Raksasa yang Melahirkan Batu Anakan

Penduduk setempat meyakini kalau ingin mendapatkan anak, maka sebutir batu anakan harus diletakkan di bawah bantal.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2018, 11:30 WIB
Fenomena Pedras Parideiras Amusing Planet/Wikimedia Commons/Cssantos

Liputan6.com, Jakarta - Alam seringkali menciptakan keajaiban yang tak dapat dijangkau oleh nalar manusia. Misalnya saja, kisah batu bertelur di desa Canstanheira, Pegunungan Freita, Portugal.

Biasanya, hanya makhluk hidup lah yang bisa bertelur. Tapi kisah batu bertelur yang disebut Pedras Parideiras alias fenomena batu yang bisa melahirkan ini telah terjadi secara berkala di tempat itu.

Batu granit raksasa itu dipercaya dapat melahirkan batu kecil lainnya. Uniknya, penduduk setempat meyakini kalau ingin mendapatkan anak, maka sebutir batu anakan harus diletakkan di bawah bantal.

Ya, batu berukuran 1.000x600 m itu menjadi lambang kesuburan di daerah tersebut. Di sekitar perrmukaan batu raksasa itu, terdapat lempengan-lempengan batu yang tertanam dengan diameter 2-12 cm.

Melansir dari Amusing Planet, meski terdengar misterius, sebenarnya fenomena batu beranak tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah. Batu-batu yang lebih kecil biasanya terbuat dari unsur mineral granit yang sama dengan si batu raksasa. Hanya saja, lapisan luarnya terbuat dari biotit, yakni sejenis mika yang rapuh terhadap tekanan.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Fenomena Pedras Parideiras Amusing Planet/Wikimedia Commons/Cssantos

Bila musim dingin, air hujan atau embun akan merembes ke celah-celah tersebut yang membuat materi itu membeku. Ketika air mengembang di bagian dalam, batu-batu yang kecil pun makin terdorong keluar.

Bila waktunya tiba, batu yang lebih kecil akan terdorong hingga terlepas dari batu raksasa tersebut. Hanya saja, butuh ratusan musim dingin untuk membuat sebutir batu anakan 'lahir.'

Meski demikian, spot tersebut kini telah dilindungi oleh UNESCO karena nilai pentingnya bagi ilmu geologi. Kini, meski bertuah, batu-batu anakan tersebut dilarang untuk diambil dan telah menjadi bagian dari Arouca Geopark.

Menarik, ya?

Reporter: Tantri Setyorini

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya