YLKI: Kejar Setoran Proyek Infrastruktur Bikin Kontraktor Abaikan Keselamatan

Kecelakaan konstruksi sebagian terbukti karena kegagalan konstruksi (construction failure).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Feb 2018, 11:15 WIB
Dua orang warga melihat kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Tak ada penutupan jalur akibat robohnya tiang pancang tol Becakayu. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengkritik percepatan pembangunan proyek infrastruktur yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Dasar dari kritik tersebut karena banyak kecelakaan kerja dalam proyyek infrastruktur tersebut.

"Pembangunan proyek infrastruktur tampaknya dikerjakan seperti sopir angkot mengejar setoran. Yang penting pekerjaan selesai, tanpa mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpangnya," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Selasa (20/2/2018).

Terakhir, Tulus menyoroti soal ambruknya tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dengan menelan beberapa korban (masih kritis).

Kecelakaan konstruksi sebagian terbukti karena kegagalan konstruksi (construction failure). Ini membuktikan proyek konstruksi tersebut tidak direncanakan dengan matang dan atau pengawasan yang ketat dan konsisten. 

Atas kejadian itu YLKI mengkritik keras, dan mendesak pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen dengan tugas utama melakukan engineeting forensic untuk menyimpulkan apakah yang terjadi merupakan kegagalan dalam perencanaan konstruksi, kegagalan dalam pelaksanaan konstruksi, atau kegagalan dalam pengawasan konstruksi.

Tim investigasi dimaksud sangat urgen khusus untuk mengaudit ulang terhadap proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

"Jangan sampai proyek infrastruktur tersebut mengalami kegagalan konstruksi berulang saat digunakan konsumen. Kita bisa bayangkan, korban masal akan terjadi jika kecelakaan konstruksi tersebut terjadi saat digunakan konsumen," jelas Tulus. 

2 dari 2 halaman

Kronologi

Seorang wanita mengambil gambar tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (20/2). Peristiwa terjadi saat para pekerja melakukan pengecoran pada penyangga tiang. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Tiang girder Tol Becakayu di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk dini hari tadi. Tujuh pekerja menjadi korban dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati dan RS UKI Cawang akibat insiden itu.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi saat para pekerja melakukan pengecoran pada penyangga tiang Tol Becakayu.

"Tiang pancang itu ada Brekat Timber. Brekat Timber itu fungsinya adalah menyangga daripada pelat yang akan dicor. Namun pada saat para pekerja memasukkan cor ke dalam tiang pancang tersebut, Brekat Timber terlepas dan jatuh," tutur Tony di Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018).

Menurut dia, seketika seluruh material cor dan Brekat Timber itu runtuh dan serpihannya menimpa tujuh pekerja di bawahnya. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Enam (orang) mengalami luka-luka tidak terlalu berat, namun ada satu yang agak luka berat, luka pada kepala, dan sudah dirujuk di RS Kramat Jati," jelas Tony.

Pantauan Liputan6.com, situasi di sekitar lokasi tiang Tol Becakayu yang ambruk sudah diberi garis polisi. Sejumlah petugas, baik Polantas dan Dishub DKI, melakukan penjagaan dan mengatur kelancaran lalu lintas. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya