Memburu Ikan Dewa hingga Kaki Gunung Slamet

Ikan dewa selalu hadir dalam tiap upacara-upacara penting etnis Tionghoa menyambut hari istimewa, termasuk perayaan Imlek

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Feb 2018, 09:01 WIB
Ikan dewa dewasa. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Bagi warga etnis Tionghoa, ikan dewa atau tambra (Labeobarbus douronensis) bukanlah ikan biasa. Ia dipercaya sebagai ikan perlambang keberuntungan.

Posisinya tak sekadar hidangan. Ikan dewa nyaris selalu hadir dalam tiap upacara-upacara penting menyambut hari istimewa, termasuk perayaan Imlek.

Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2569 Kongzili ini, permintaan ikan dewa meningkat tajam. Tingginya permintaan itu pun turut dirasakan oleh pembudi daya ikan dewa di Desa Karangtengah, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.

Salah satunya, Bing Urip Hartoyo. Menurut pembudi daya ikan dewa di kaki Gunung Slamet ini, permintaan ikan dewa meningkat sejak dua pekan lalu.

Ikan dewa bagi masyarakat keturunan Tionghoa diyakini sebagai ikan pembawa keberuntungan. Mereka menghidangkan ikan dewa di hari-hari besar, acara keluarga, maupun ritual keagamaan.

Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, ia mengaku mengirimkannya ke berbagai daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Sumedang, dan Cianjur.

Bahkan, ia merasakan, permintaan tertinggi justru berasal dari luar daerah. Adapun di Banyumas sendiri, sejak jauh-jauh hari sebelum Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa telah memesan jauh-jauh hari.

2 dari 4 halaman

Permintaan Naik, Bagaimana Harga Ikan Dewa?

Ikan dewa hidangan resto di Cilongok, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Bing Urip/Muhamad Ridlo)

Selain itu, di Cilongok pun sudah ada rumah makan dengan menu khusus ikan dewa. “Di sini kan sudah ada resto-nya. Jadi kadang memesan sudah dalam bentuk matang,” ucap Bing, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 15 Februari 2018.

Bing berujar, ia tak lantas serakah dengan mengambil untung setinggi-tingginya meski permintaan meningkat drastis. Harga ikan dewa jelang Imlek tetap sama seperti waktu biasanya.

Ikan dewa konsumsi berukuran satu kilogram per ekor adalah Rp 1.000.000 per kilogram. Adapun harga ikan dewa ukuran di atas dua kilogram adalah Rp 1,5 juta per kilogram.

Sejauh ini, ia sudah mengirimkan sekitar satu kuintal ikan dewa konsumsi menjelang perayaan Imlek ini. Pada Kamis, 15 Februari 2018, pengiriman terakhir akan dilakukan ke Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 20 kilogram ikan dewa.

"Enggak naik. Kita pakai harga biasa," dia menegaskan.

3 dari 4 halaman

Air Keruh Bikin Cadangan Pasokan Ikan Dewa Tak Optimal

Ikan dewa di kolam pembiakan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Namun, Bing pun mengakui ada kendala tahun ini. Keruhnya aliran Sungai Prukut berdampak pada pasokan ikan dewa dari Banyumas. Pasalnya, Sungai Prukut merupakan suplai utama air bersih untuk kolam pembesaran dan pembiakan di sentra dan plasma petambak ikan dewa.

Beruntung, tahun ini kebutuhan ikan dewa masih tercukupi. Sebab, permintaan ikan dewa tak seperti ikan konsumsi biasa yang volume permintaannya mencapai puluhan ton.

“Ikan dewa itu ikan istimewa. Konsumsinya tidak berlebih. Ini ikan eksklusif, kalau saya bilang,” Bing menjelaskan.

Bing justru lebih khawatir pasokan ikan dewa untuk beberapa tahun ke depan. Sebab, sejak akhir 2016 lalu, pusat pembiakan bibit ikan dewa di Cilongok terganggu keruhnya Sungai Prukut.

Dalam rentang 2016-2018, pembiakan berhenti dua kali, dengan durasi total mencapai 10 bulan. Akibatnya, suplai bibit untuk plasma dan petambak ikan dewa lain di luar daerah terganggu.

Diperkirakan, dalam jangka dua tahun ke depan, persediaan ikan dewa di Banyumas dan beberapa sentra lainnya akan menipis. Sebab, pembiakan milik swasta di Indonesia masih amat sedikit. Salah satu yang terbesar adalah yang berada di Cilongok, Banyumas.

4 dari 4 halaman

Bawal Putih, Lobster, dan Udang Tiger

Udang tiger pun naik menjelang Imlek 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Benih ikan dewa dari Banyumas dikirim ke berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Cianjur dan Sumedang Jawa Barat, hinggga Medan.

Serupa dengan permintaan ikan dewa yang naik menjelang Imlek. Permintaan ikan bawal putih pun naik drastis. Harganya pun melonjak tinggi.

Harga ikan bawal putih di Cilacap, mencapai Rp 500 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga bawal putih dalam kondisi normal hanya Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per kilogram.

Begitu pula dengan jenis tangkapan istimewa nelayan lainnya, seperti lobster dan udang tiger atau macan yang melonjak hingga dua kali lipat. Lobster naik jadi Rp 400 ribu, sedangkan udang macan yang biasanya Rp 150 ribu kini naik menjadi Rp 250 ribu.

"Permintaan memang sedang tinggi. Harganya otomatis naik,” ucap Marno, nelayan sekaligus pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Periksanan Samudera Cilacap (PPSC).

Saksikan video menarik tentang pengembangbiakan ikan dewa di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya