Parade Budaya Peringati Hut Kota Bima

Parade budaya dari seluruh etnis Nusantara di Kota Bima, NTT, kemarin, meramaikan hari jadi Kota Bima ke-IX yang jatuh pada 10 April mendatang. Etnis bali menurunkan ogoh-ogoh raksasa dan etnis sasak lombok dengan gendang beleqnya.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2011, 03:47 WIB
Liputan6.com, Bima: Hari Jadi Kota Bima ke-IX yang jatuh pada 10 April mendatang mulai diperingati seluruh warga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Kamis (7/4) siang, ribuan warga memadati alun-alun dan jalan raya untuk mengikuti parade budaya.

Berbagai etnis yang ada di Kota Bima, seperti Padang, Jawa, Sunda, Bali, Lombok, hingga Flores, dan Papua turut andil dalam parade budaya yang diselenggarakan pemerintah setempat. Tak kalah meriahnya, warga etnis Sasak menampilkan kesenian gendang beleq dan menghibur warga dengan berbagai tarian khas suku mereka.

Selain itu, ada juga parade reog Ponorogo dan kuda lumping dari etnis Jawa Timur. Etnis Bali menurunkan ogoh-ogoh raksasa. Sementara penduduk asli menampilkan busana tradisional bernama rimpu, yaitu para gadis Bima yang belum menikah mengenakan pakaian dari kain tenun yang diikatkan di kepala layaknya ninja.(BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya