Tuntutan Belum Siap, Sidang Kasus Gatot Brajamusti Ditunda

Kasus kepemilikan senjata api, satwa yang dilindungi, dan kasus dugaan tindakan asusila Gatot Brajamusti masih bergulir hingga sekarang.

oleh Fajarina Nurin diperbarui 13 Feb 2018, 17:20 WIB
Gatot Brajamusti (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan kasus kepemilikan senjata api, satwa yang dilindungi, dan kasus dugaan tindakan asusila yang menjerat Gatot Brajamusti ditunda hingga minggu depan.

Seharusnya, Gatot Brajamusti dijadwalkan mendengarkan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Akan tetapi, berkas tuntutan yang akan dibacakan jaksa kepada Gatot Brajamusti sedang disiapkan.

Hal tersebut diutarakan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di ruang persidangan, Selasa (13/2/2018).

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Butuh Waktu

Gatot Brajamusti (Adrian Putra/Bintang.com)

Jaksa penuntut umum (JPU) kasus Gatot Brajamusti, Hadiman, menjelaskan sebab di balik penundaan tersebut. Rupanya, berkas tuntutan belum siap dibacakan JPU di pengadilan hari ini.

"Tuntutannya belum siap karena kan prosesnya kan berjenjang, butuh waktu. Mulai Kejari (Kejaksaan Negeri), Kejati (Kejaksaan Tinggi) sampai Kejagung (Kejaksaan Agung)," ujar Hadiman usai persidangan.

 

3 dari 4 halaman

Tuntutan Berat?

Gatot Brajamusti (Nurwahyunan/bintang.com)

Proses itu melalui jenjang yang panjang lantaran melibatkan figur publik, hingga menarik perhatian masyarakat luas. "Karena kasus ini menarik perhatian publik, jadi harus sampai ke Kejaksaan Agung," ucap Hadiman.

Jika sudah begini, spekulasi publik tentu akan muncul, apakah tuntutan JPU akan sangat berat? Mengingat Gatot Brajamusti terlibat beberapa kasus hukum dalam waktu yang bersamaan.

 

4 dari 4 halaman

Hukuman Mati

Gatot Brajamusti (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menjawab hal tersebut, Hadiman hanya meminta masyarakat menunggu hingga sidang selanjutnya. "Senpi ancamannya kan hukuman mati. Nanti kita lihat saja-lah tanggal 22 Februari," ucap Hadiman.

Kasus yang membelit Gatot Brajamusti pertama kali digelar di meja hijau sejak pertengahan 2017 lalu. Mantan guru spiritual Reza Artamevia itu awalnya ditangkap di Lombok atas kasus narkotika.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya