Mau Kurangi Berat Badan? Minumlah Teh

Anda penyuka teh? Itu positif. Riset terbaru para pakar makanan dan minuman di Inggris mengingatkan agar mereka yang ingin mengurangi berat badan tidak menambahkan susu pada teh yang ingin diminumnya.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Mar 2011, 21:58 WIB
Liputan6.com, London: Minum teh bisa membantu mengurangi berat badan tetapi efeknya batal bila Anda menambahkan susu di dalamnya, itu berdasarkan riset baru.

Para ilmuwan sudah menemukan bahwa teh mengandung senyawa tingkat tinggi yang membantu mengurangi jumlah lemak yang diserap oleh usus dan bisa mengurangi kolesterol. Bagaimanapun protein yang ditemukan dalam susu sapi menetralkan kemampuan melawan lemak ini.

Riset baru menunjukkan bahwa senyawa, yang disebut theaflavin dan thearubigin, mencegah obesitas saat diberikan oleh tikus yang juga menjalani diet tinggi lemak.

Para peneliti sekarang percaya ini bisa menjelaskan kenapa orang di Inggris tampaknya tidak mendapat manfaat dari dampak kesehatan teh meskipun menjadi salah satu konsumen teh terbesar di dunia.

"Bila teh dikonsumsi bersama susu, theaflavin dan thearubigin membentuk kelompok dengan protein susu, yang menyebabkan lapisan endapan. Artinya kita tidak memperoleh manfaat kesehatan dari senyawa ini dan dari protein susu. Maka dari itu, selalu disarankan untuk minum teh tanpa susu," kata Dr Dejavit Borthakur, seorang ilmuwan The research Association, di Jorhat, India, seperti dikutip Telegraph.

Para ilmuwan di pusat riset sekarang mengembangkan jenis baru dari teh dengan senyawa tingkat tinggi ini. Senyawa itu dikenal sebagai polifenol. Para ilmuwan juga mencari cara untuk membuatnya kurang peka untuk dinetralkan oleh susu. Riset mereka menunjukkan bahwa dosis rendah dari ekstrak teh biasa mengurangi tingkat kolesterol dalam tikus juga mengurangi tingkat asam lemak dalam aliran darah binatang.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang mengungkapkan bahwa ekstrak daun teh menghalangi penyerapan lemak dalam usus tikus yang diberi makan tinggi lemak. Tikus-tikus ini juga memiliki sedikit jaringan lemak dalam tubuh mereka dan kandungan lemak lebih rendah dalam hati mereka. Penelitian itu dipublikasikan dalam Journal of Nutrition bulan ini.

"Ekstrak teh hitam mungkin mencegah pola makan yang menyebabkan obesitas dengan menghalangi usus menyerap lemak," kata Dr Hiroaki Yajima, seorang ilmuwan yang melakukan riset bersama Kirin Beverage Company.

Proses fermentasi yang digunakan untuk membuat daun teh hitam, juga ditemukan menaikkan tingkat senyawa penentang lemak ini dibandingkan dengan teh hijau, yang tidak difermentasi.
Riset itu menunjukkan meskipun perhatian lebih banyak diberikan pada manfaat teh hijau, teh hitam mungkin memiliki lebih banyak sifat meningkatkan kesehatan yang tertutup dengan kecenderungan meminumnya bersama susu.

Para peneliti Inggris juga menemukan bahwa jenis susu yang digunakan dalam secangkir teh bisa berdampak pada tingkat senyawa sehat.

Dr Lisa Ryan, seorang dosen senior gizi manusia di Functional Food Centre di Oxford Brookers University, menemukan bahwa susu skim mengurangi tingkat senyawa aktif ini lebih jauh daripada keseluruhan atau susu semiskim.

Timnya melihat ada lima merek teh hitam berbeda yang dijual di Inggris, mengukur aktivitas senyawa antioksidan dan polifenol setelah menambahkan beberapa jenis susu yang berbeda.

"Kadar lemak dari susu tampaknya menyangga antioksidan dan polifenol. Molekul-molekul yang disebut kasein mengikat polifenol dan menurunkan ketersediaan mereka bagi tubuh dan dalam susu skim hal ini lebih terjadi. Meskipun menambahkan susu berdampak pada ketersediaan polifenol, teh masih sumber penting bagi mereka," tambah Dr Ryan. (ANT/Vin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya