Komplikasi Tiga Penyakit Ini Dialami Pasien Campak di Asmat

Menurut Ketua Satgas Kesehatan TNI, pasien campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat juga mengalami komplikasi penyakit lain.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Jan 2018, 15:00 WIB
Satgas TNI sudah melayani pasien campak di Asmat. (Puspen TNI)

Liputan6.com, Jakarta Penanganan campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, sudah ditangani Satgas Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tim juga menempatkan dua dokter spesialis anak di RSUD Agats.

Sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com dari Puspen TNI, Jumat (19/1/2018), penempatan dokter spesialis tersebut terkait jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat.

Jumlah anak yang terkena campak di rumah sakit tersebut sangat banyak. Kehadiran dokter spesialis anak akan membantu penyembuhan anak.

Akan tetapi, Ketua Tim Satgas Kesehatan TNI Letkol Ckm Rachmanto melihat, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain.

“Mereka juga mengalami komplikasi radang paru, malaria, dan TBC (tuberkulosis). Penyembuhan pasien seperti ini, perlu waktu lama dan terapi,” kata Rachmanto.

 

 

 

Simak video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Pola Hidup Sehat Minim

Pasien campak di Asmat ternyata mengalami komplikasi lain, seperti radang paru. (Puspen TNI)

Rachmanto melanjutkan, gizi buruk yang dialami warga Asmat dipengaruhi pola hidup.

“Gizi buruk, bukan sebuah penyakit, seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati. Tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi lokasi Asmat yang sulit (dijangkau) dan pola hidup sehat yang masih minim,” lanjutnya.

Sementara itu, salah seorang Ketua Adat Bapak Madep Huwaitu menyampaikan, ucapan terima kasih atas kedatangan Tim Satgas Kesehatan TNI.

“Semoga penanganan wabah penyakit yang terjadi di Asmat dapat diselesaikan secara tuntas dan baik,” harapnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya