Hanya 15 Menit, Puting Beliung Porakporandakan Ratusan Rumah

Terjangan puting beliung di Banyumas itu berlangsung singkat, hanya berkisar 15 menit. Namun, petaka yang ditimbulkan sungguh mengerikan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 12 Jan 2018, 20:00 WIB
Rumah Tumin, warga Wangon, Banyumas rata dengan tanah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Tumin (65) hanya termangu mendapati rumahnya rata dengan tanah akibat diterjang puting beliung, Kamis sore, 11 Januari 2017. Dalam sekejap, angin kencang disertai hujan deras memporakporandakan tempat tinggalnya satu-satunya.

Namun, rumah Tumin bukan satu-satunya yang rusak akibat bencana puting beliung di Desa Klapagading, Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tercatat, 156 rumah rusak lantaran tersapu angin atau tertimpa pohon.

Seorang relawan yang saat itu berada di lokasi, Akhmad Fadli bercerita, puting beliung menerpa rumah warga Klapagading sekitar pukul 14.30 WIB. Celakanya, angin itu disusul dengan hujan deras dan petir yang menyambar-nyambar.

Terjangan puting beliung itu berlangsung singkat, hanya berkisar 15 menit. Namun, petaka yang ditimbulkan sungguh mengerikan.

Pohon bertumbangan, atap rumah terlempar puluhan meter. Sebagian pohon menimpa rumah warga.

2 dari 3 halaman

Puting Beliung Terparah Terjadi di RW 8 Klapagading

Relawan berjibaku menyingkirkan pohon yang tumbang dan menimpa rumah penduduk. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dahsyatnya terpaan puting beliung itu tergambar dari sebatang pohon kelapa yang sampai menumpang ke atap rumah penduduk. Pohon itu tumbang kemudian terlempar beberapa meter dari posisinya semula.

"Nggak lama, ya seperempat jam. Yang rusak ratusan rumah," ucap Fadli, Kamis malam, 11 Januari 2018.

Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Adi Chandra mengatakan, rata-rata rumah rusak lantaran tertimpa pohon yang tumbang. Puting beliung menerpa tiga RW di Desa Klapagading, yakni RW 8, RW 6 dan RW 5. Terparah terjadi di RW 8.

Dalam catatan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, ada 37 rumah yang yang tertimpa pohon. Bahkan, pada Kamis malam, sebanyak 20 kepala keluarga (KK) masih mengungsi lantaran rumahnya tak bisa ditempati.

“Karena memang, pohon-pohon masih ada di atap rumah. Perlu alat khusus untuk menurunkan batang pohon,” Chandra menerangkan.

3 dari 3 halaman

Kerugian Akibat Puting Beliung Diperkirakan Ratusan Juta

Sebatang pohon kelapa menumpang ke atap rumah penduduk. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Mulai Kamis petang, warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, TNI, Polri dan relawan dari unsur lainnya mulai menyingkirkan pepohonan yang menimpa rumah. Namun, lantaran gelap evakuasi dihentikan.

Diperlukan pula alat khusus untuk menyingkirkan pohon berukuran besar yang menimpa rumah. Jumat pagi hingga siang, pohon-pohon yang menimpa rumah pun disingkirkan.

Penanganan bencana puting beliung dilanjutkan pada Jumat pagi oleh ratusan relawan dari berbagai lembaga, mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, MDMC, Pramuka Peduli, TNI, Polri, dan warga setempat.

Heriana menambahkan, saat ini pihaknya bersama Pemerintah Desa Klapagading masih mendata jumlah kerusakan dan kerugian akibat bencana ini. Meski tak sampai menyebabkan korban jiwa, namun diperkirakan kerugian akibat bencana ini mencapai ratusan juta rupiah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya