6 Tradisi Menyakitkan bagi Kaum Wanita di Berbagai Dunia

Gendut itu cantik, gigi runcing dan dipukuli sampai pingsan, dan tradisi-tradisi aneh lainnya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 28 Des 2017, 08:01 WIB
Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan bumi diisi oleh berbagai suku, ras, budaya, dan agama yang beragam. Ada ratusan negara yang tercatat menghuni planet bumi ini. Tiap negara juga terpecah berbagai wilayah yang masing-masing memiliki adat dan tradisi yang berbeda. Bahkan di antaranya ada tradisi yang aneh. Dilansir dari WittyFeed, inilah 6 tradisi aneh yang diperuntukkan kaum hawa.

1. Calon Pengantin Wanita Harus Menangis 1 Bulan Penuh

Di provinsi Sichuan, Barat Daya China, ada tradisi aneh yang masih dilakukan yaitu dengan menyuruh calon mempelai wanita untuk menangis setiap malam selama satu bulan penuh sebelum hari pernikahan mereka. Bahkan jika wanita tersebut tidak menangis, maka sang ibu harus memukul mereka agar menangis. Hal ini dikarenakan tangisan mereka dipercaya sangat penting untuk acara upacara pernikahan.

2 dari 6 halaman

2. Wanita Dipaksa Makan Agar Berbadan Besar

Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita (Doc : WittyFeed)

Di beberapa tempat di Mauritania, Afrika, tidak ada kalimat diet, bahkan membenci kalimat diet. Di wilayah ini setiap wanita harus memiliki badan yang gemuk atau obesitas. Mereka percaya bahwa jika wanita gemuk akan membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi tiap keluarga.

Jadi wanita yang memiliki badan kurus harus diasupi makanan lebih setiap hari. Keluarga dan warga lainnya tidak peduli jika wanita tersebut mual dan kelelahan karena asupan makanan yang berlebih.

3 dari 6 halaman

3. Memahat Gigi Menjadi Runcing

Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita (Doc : WittyFeed)

Tradisi aneh kali ini berasal dari Indonesia yaitu suku Mentawai yang ada di kepulauan Mentawai lepas pantai barat Sumatra. Diketahui, suku Mentawai sudah ada di kepulauan tersebut sejak 2000 tahun sebelum masehi.

Salah satu tradisi yang ada di suku ini adalah mengukir gigi kaum hawa agar menjadi runcing. Mereka percaya bahwa wanita bergigi runcing terlihat lebih menarik dan memiliki hubungan yang baik antara jiwa dan raga mereka.

Gigi tiap wanita akan diamplas menggunakan pisau kasar. Yang menjadikannya mengerikan adalah prosesnya. Wanita yang giginya diruncingkan tidak mendapatkan obat atau bius sehingga mereka akan merasakan sakitnya saat saraf gigi mereka terkena pisau kasar.

4 dari 6 halaman

4. Kaum Wanita Diarak dan Dipukuli Sebelum Menikah

Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita (Doc : WittyFeed)

Uaupes, Brasil, adalah wilayah yang mengerikan bagi kaum wanita yang ingin menikah. Pasalnya, di sini kaum hawa akan diarak dan dipukul hingga mereka tidak sadarkan diri atau pingsan. Ritual kejam ini dianggap sebagai ujian pernikahan mereka. Jika wanita tersebut masih bisa bangun dari hantaman tersebut, maka wanita itu dianggap layak untuk menikah.

5 dari 6 halaman

5. Merusak Payudara Menggunakan Batu Panas

Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita (Doc : WittyFeed)

Di beberapa kebudayaan di Kamerun, Nigeria, dan Afrika Selatan, masih ada tradisi yang mengerikan dan menyakitkan bagi kaum Hawa. Di sini wanita yang beranjak dewasa akan merasakan sakit dan panasnya batu yang dibakar kemudian ditekan pada payudara mereka. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tindakan pemerkosaan. Batu panas tersebut berfungsi untuk merusak jaringan pertumbuhan payudara secara permanen.

6 dari 6 halaman

6. Wanita Harus Berleher Panjang

Setiap wilayah memiliki tradisi dan kebudayaan masing-masing. Berikut ini 6 tradisi aneh bagi kaum wanita (Doc : WittyFeed)

Jika kita berkunjung ke Thailand dan mampir ke suku Karen, kita akan melihat kaum wanita yang berleher panjang. Ini bukanlah kelainan genetik, melainkan tradisi mereka yang membuatnya menjadi panjang. Suku ini percaya bahwa leher panjang merupakan simbol kecantikan. Sejak berumur 5 tahun, wanita di sini harus menggunakan cincin yang melingkar di leher mereka dan akan bertambah seiring dengan usia mereka. Cincin ini digunakan seumur hidup dan tidak boleh dilepas.

 

Penulis

Reza Sugiharto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya