Dianggap Memalukan, Gadis Ini Bunuh Diri karena Susah BAB

Seorang perempuan memutuskan bunuh diri hanya karena mengalami masalah BAB yang dianggapnya memalukan. Bagaimana kisahnya?

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Des 2017, 15:00 WIB
Faye Howard memutuskan bunuh diri karena mengalami masalah BAB (Cavendish Press)

Liputan6.com, Inggris - Jangan anggap sepele persoalan buang air besar. Seorang perempuan dari Inggris memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena mengalami masalah buang air besar (BAB) yang dianggapnya memalukan.

Faye Howard ditemukan tergantung di Dunham Massey Park dekat Altrincham. Dia ditemukan saat kekasihnya, mantan pesepak bola Manchester City Billy O'Brien, berkunjung ke rumahnya.

Ketika ditemukan, ponsel Faye masih menyetel lagu. Selain itu, ada pula dua obat anti-depresi dan sebuah catatan bunuh diri di kamar tidurnya.

Melansir Mynewshub, Selasa (12/12/2017), perempuan berumur 23 tahun itu didiagnosis dengan disfungsi pelvis (pelvic floor dyssynergia). Kondisi ini menyebabkan gadis yang bekerja sebagai pegawai bank itu sulit buang air besar. Kondisi tersebut pun telah mempengaruhi hidupnya.

"Saat kami sedang berlibur, dia mulai mengalami sakit perut. Namun, setelah berbulan-bulan, penyakitnya tidak membaik dan mulai mempengaruhi Faye," kata Billy.

 

2 dari 2 halaman

Pesan untuk Billy

Faye Howard dan Billy O'Brien (Cavendish Press)

Sebelumnya, Faye telah mengirim pesan terakhir kepada Billy. Dalam pesan tersebut, perempuan itu mengungkapkan bahwa dirinya merasa malu dan terbebani dengan masalah BAB yang dialaminya.

Namun sayangnya, pada Januari 2017, Billy harus pergi ke Skotlandia untuk bekerja. Sejak saat itu hubungan mereka tidak baik karena Faye merasa malu dengan Billy.

"Saya berencana untuk menemuinya setelah kembali dari Skotlandia. Namun saat dia mengirim pesan, saya tahu ini serius dan perlu menghubungi polisi," lanjutnya.

Selain masalah BAB, perempuan cantik itu memiliki masalah migrain yang mengharuskannya selalu minum obat. Masalah BAB-nya sebenarnya bisa diobati dengan operasi, tapi dia mengalami depresi setelah penyakit itu terdeteksi.

(Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya