Simbol Cinta Abadi, 2 Kerangka Berciuman Selama 2.800 Tahun

Penemuan kerangka berciuman ini dianggap sebagai simbol cinta abadi.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 08 Des 2017, 17:20 WIB
Hasanlu Lover, kerangka pasangan kekasih yang saling mencintai. Source: ancient-origins.net

Liputan6.com, Iran - Penemuan barang-barang arkeologi terkadang membuat takjub banyak orang. Penemuan benda bersejarah tentu dapat mengingatkan kita tentang kehidupan dari peradaban di masa lampau.

Di setiap negara di dunia, pastinya memiliki tempat peradaban yang bisa digali sisa-sisa sejarahnya. Salah satunya, Teppe Hasanlu yang berlokasi di Iran. Tempat ini merupakan kota tua yang kini menjadi situs arkeologi.

Para peneliti dan arkeolog memang sudah lama mengincar situs ini untuk menggali penemuan dari sisa-sisa peradaban Kota Tua Teppe Hasanlu. Sebelumnya, Teppe Hasanlu ramai ditinggali mulai pada abad ke-6 sebelum masehi sampai dengan abad ke-3 Masehi. 

Para tim arkeolog meyakini bahwa wilayah tersebut mengalami kehancuran akibat kebakaran.

Foto dok. Liputan6.com

Kemudian wilayah tersebut ditempati para tim arkeolog Universitas Pennsylvania, antara tahun 1956 dan 1974 untuk meneliti lebih jauh tentang masyarakat Hasanlu.

Hasil penggalian mereka selama sepuluh musim membuahkan hasil. Tim arkeolog menemukan artefak serta konstruksi peninggalan peradaban masyarakat Hasanlu dengan baik. Selain itu, mereka juga menemukan kerangka pasangan kekasih Hasanlu yang legendaris.

Tulang-belulang pasangan tersebut ditemukan bersama. Penemuan kerangka mereka terdapat dalam tumpukan lapisan plaster yang tertutup oleh batu bata di tahun 1972.

Kerangka ini diperkirakan berusia 2.800 tahun yang merujuk pada tahun penghancuran dari wilayah Hasanlu.

 

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kerangka pasangan kekeasih Hasanlu Source: look4ward.co.uk

Kerangka pasangan itu terlihat tengah berciuman. Itu yang membuat para peneliti mengklaim bahwa mereka saling berhubungan satu sama lain. Tulang belulang pasangan tersebut juga masih utuh dan tak ada bagian yang hilang. 

Selain itu, para arkeolog menemukan bahwa keduanya mengalami luka dan trauma pada tubuh mereka. Penemuan itu menimbulkan spekulasi bahwa mereka meninggal bersama akibat sesak napas selama penghancuran dan pembakaran benteng Teppe Hasanlu.

Namun, peneliti tidak mengetahui bagaimana kedua kerangka tersebut bisa berada di sana. Ada kemungkinan besar bahwa keduanya bersembunyi di tempat itu sebagai tempat perlindungan. 

Karakter fisik kedua pasangan kekasih Hasanlu sempat dipertanyakan oleh banyak orang. Menurut Museum Penn, kerangka sebelah kiri menunjukkan sikap maskulin yang dapat dikategorikan seperti pria. Sedangkan kerangka sebelah kanan dilihat lebih feminim atau netral.

Dari penemuan pasangan ini, banyak yang percaya bahwa keduanya saling mencintai satu sama lain walaupun kematian memisahkan mereka.

(Ai/Ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya