Air Menyembur Saat Banjir di Gunungkidul, Apa Penjelasan BNPB?

Fenomena tak biasa pun terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Di tengah banjir, ada air yang terus menyembur ke permukaan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Des 2017, 08:54 WIB
Fenomena tak biasa pun terjadi di Kabupaten Gunung Kidul. Di tengah banjir, ada air yang terus menyembur ke permukaan.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengakibatkan beberapa lokasi wilayah terendam banjir pada Selasa, 28 November 2017.

Fenomena tak biasa pun terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Di tengah banjir, ada air yang terus menyembur ke permukaan. Itu adalah sungai bawah tanah yang meluap akibat banjir.

"Sungai bawah tanah meluap menyembur ke permukaan saat banjir melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul pada 28/11/2017," tulis Sutopo Purwo Nugroho, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (6/12/2017).

Namun, menurut Sutopo, peristiwa itu biasa terjadi. "Ini fenomena biasa. Daerah pegunungan kapur (karts) sering ada sungai bawah tanah. Saat hujan deras, sungai bawah tanah meluap maka dapat menyembur ke permukaan," tulis Supoto lagi.

 

 

2 dari 2 halaman

Belasan Sekolah Terendam

Pada saat banjir, belasan sekolah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terendam banjir menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KMB) terpaksa dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Kepala Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan berdasarkan data Disdikpora Gunung Kidul, tercatat ada belasan sekolah terdampak banjir.

Namun demikian, sebagian besar masih bisa digunakan untuk KBM karena ruangannya masih bisa digunakan.

"Data jumlah sekolah terdampak banjir masih terus bergerak karena hujan masih mengguyur. Ada tiga sekolah terpaksa diliburkan, yakni SMP 1 Tanjungsari, SMP 3 Saptosari dan SMP 3 Rongkop yang tidak ada kegiatan KBM," katanya.

Dia menjelaskan, informasi terkini sampai dengan 15.00 WIB, ada tiga sekolah yang lumpuh total. "Tiga sekolah itu belum bisa diapa-apakan masih lumpuh," ucapnya.

Terpisah di Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum. Kepala Desa Songbanyu, Junardi mengatakan, ada dua sekolah yang terendam banjir, yakni PAUD Gabugan, SDN 1 Gabugan. Balai Dusun Gabugan I suja kebanjiran. "Rata-rata ketinggian airnya 1,5 meter lebih," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya