Polisi: Informasi Sketsa Penyerang Novel Baswedan Didapat dari SN

Dari 66 saksi mengerucut menjadi dua orang saksi yang memberikan gambaran paling jelas terkait dua orang terduga penyerang Novel Baswedan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Nov 2017, 15:57 WIB
Ketua KPK Agus Rahardjo (kiri) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (tengah) menampilkan sketsa pelaku yang diduga penyerang Novel Baswedan, Jumat (24/11). (Liputan6.com/Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya merilis dua sketsa terbaru terduga penyerang Novel Baswedan. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz mengungkapkan informasi dikumpulkan penyidik dari pemeriksaan terhadap 66 saksi.

Dari 66 saksi tersebut, polisi mengerucut kepada dua orang yang memberikan gambaran paling jelas terkait dua terduga pelaku teror.

"Yang pertama itu kita ketahui dari saksi S. Dan kedua, kita dapat info dari SN," ujar Idham Azis dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).

Ia tak merinci dua inisial tersebut saksi yang mengungkap ciri penyerang Novel Baswedan. Namun, menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, SN yang disebut oleh Idham Azis bukan Setya Novanto yang merupakan tersangka korupsi e-KTP.

“Bukan (Setya Novanto). Dari informasi yang saya terima itu orang yang berbeda,” kata Febri saat dikonfirmasi terpisah.

Berdasarkan sketsa wajah yang ditampilkan Idham Azis, ciri-ciri kedua pelaku, yakni berkelamin laki-laki. Satu berambut cepak berkulit gelap sawo matang, dan satunya lagi berambut gondrong berkulit putih. 

Dua sketsa tersebut menjadi titik terang baru dalam pengungkapan penyerangan Novel Baswedan

 

2 dari 2 halaman

Permintaan Istri Novel

Sebelumnya, istri Novel, Rini Emildasari, meminta Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Faktanya, (kasus Novel) sampai sekarang belum juga terungkap. Keluarga meminta Presiden untuk membentuk TGPF kalau mau mengungkap perkaranya," kata Rini kepada Liputan6.com lewat pesan singkat, Senin (6 November 2017).

Rini melanjutkan, sejauh ini pihak keluarga juga belum mendapat informasi atau perkembangan kasus Novel dari pihak kepolisian. Keluarga berharap Presiden Jokowi mau merespons terkait permintaan pembentukan TGPF.

"Ini (TGPF) juga tidak ada respons. Belum ada respons (dari Istana) sampai sekarang," ujar Rini.

Di samping itu, pihak keluarga terus berharap agar mata Novel bisa kembali pulih dan segera pulang ke rumah. Namun, rencana kepulangan Novel yang tadinya diprediksi pada pertengahan November harus kandas. Novel masih harus menjalani operasi tahap kedua.

"Enggak jadi November. Ini masih tunggu kondisi mata stabil untuk dioperasi yang tahap 2. Kemungkinan sampai beberapa minggu," tandas Rini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya