Kemenhub Ingin Eropa Cabut Pemblokiran Penerbangan dari Indonesia

Sayangnya dari 9 maskapai, baru Garuda Indonesia yang merealisasikan dengan membuka rute ke Eropa.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Nov 2017, 20:34 WIB
Calon penumpang memadati Bandara Internasional Ataturk di Istanbul, Rabu (19/4). Di 2015, Ataturk menggeser Frankfurt sebagai bandara tersibuk ketiga di Eropa setelah bandara Heathrow, London dan Charles de Gaulle, Paris. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa saat ini masih memblokir (banned) Indonesia sejak 2007. Ini karena keselamatan penerbangan Indonesia di bawah rata-rata dunia yaitu hanya 54 persen. Padahal rata-rata dunia adalah 60 persen.

Namun hal itu tidak untuk saat ini. Saat ini peringkat keselamatan penerbangan Indonesia berada di angka 81,15 persen, sudah di atas rata-rata dunia.

"Hari Senin saya akan ke EU, saya akan presentasi mengenai program apa yang akan kita lakukan dan mengapa angka keselamatan penerbangan kita naik drastis," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso di Kantornya, Selasa (21/11/2017).

Dengan diblokirnya penerbangan dari Indonesia oleh Uni Eropa, maka seluruh maskapai asal Indonesia sebenarnya tidak diizinkan untuk terbang ke Eropa. Namun, pada akhirnya maskapai asal Indonesia melakukan audit individu untuk bisa terbang ke Eropa.

Agus mengaku, saat ini sudah ada sembilan maskapai yang mendapatkan izin untuk terbang ke Eropa. Sayangnya dari sembilan itu, baru Garuda Indonesia yang merealisasikan dengan membuka rute ke Eropa.

"Jadi kita yakin dengan naiknya keselamatan penerbangan ini kita yakin Uni Eropa akan mencabut banned Indonesia, jadi akan meningkatkan keyakinan maskapai asing untuk bisa keluar masuk Indonesia," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya