Hotel Gantung Gunung Parang Sudah Dibuka, Siapa Berani Coba?

Hotel Gantung Gunung Parang Purwakarta yang diklaim tertinggi di dunia sudah dibuka untuk umum.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 19 Nov 2017, 15:01 WIB
Foto: Dok. Padjajaran Anyar Badega Parang.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang sangka, hotel gantung tertinggi di dunia ternyata ada di Indonesia. Bernama Skylodge Padjajaran Anyar Badega Parang, hotel gantung berbentuk kapsul yang ada di kawasan Gunung Parang, Purwakarta ini telah dibuka dan siap menerima tamu.

Dhani, dari Padjajaran Anyar yang juga salah satu pengagas hotel gantung Gunung Parang saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (19/11/2017) mengatakan, pembangunan hotel gantung tidak lepas dari semangat masyarakat yang menginginkan cara yang berbeda dalam menikmati keindahan Gunung Parang.

“Wisata Gunung Parang sendiri sebenarnya sudah mulai dikenal, bahkan sampai ke luar negeri, sejak 80-an. Nah, baru 2013 kami coba promosikan bersama dengan pemerintah kabupaten, membuat masterplan, salah satunya pembangunan hotel gantung, yang baru terealisasi sekarang,” ungkap Dhani.

Dibanderol Rp 4 juta per malam, hotel gantung ini sendiri dilengkapi dengan beragam fasilitas, mulai dari pendingin udara, TV flat, coffee maker, bahkan toilet. Berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut, satu kapsul hotel gantung ini mampu menampung hingga empat orang atau maksimal lima orang.

“Saat ini baru satu kapsul hotel kapsul yang bisa dipakai. Rencananya kami akan bangun lagi di beberapa kapsul di lokasi yang sama,” kata Dhani.

 

 

Foto: Dok. Padjajaran Anyar Badega Parang.
2 dari 2 halaman

Terapi Bagi yang Takut Ketinggian

Foto: Dok. Padjajaran Anyar Badega Parang.

Hotel Gantung Gunung Parang didesain secara profesional dengan perhitungan yang sangat cermat, sehingga memudahkan para tamu untuk mengaksesnya dengan senang tanpa takut ketinggian. Dhani mengatakan, hotel gantung ini juga sangat cocok sebagai terapi bagi mereka yang takut ketinggian.

“Trek mencapai lokasi didesain untuk semua umur, umur 6 tahun sudah boleh, asal punya tinggi badan minimal satu meter. Di ketinggian 500 meter nantinya para tamu dibawa menggunakan flyng fox untuk masuk ke dalam kapsul,” ungkap Dhani menambahkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya