Duel Tiga Lawan Tiga Petani Kopi dengan Rampok, 2 Orang Tewas

Para rampok langsung lari ke dalam hutan usai merampok di kebun kopi milik petani di Rejang Lebong.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 14 Nov 2017, 13:30 WIB
Kapolres Rejang Lebong AKBP Yogi Napitupulu menyatakan saat ini para rampok yang menewaskan petani kopi di Bermani Ulu terus dikejar (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Rejang Lebong - Aksi kekerasan berujung kematian kembali terjadi di wilayah hukum Bengkulu. Dua orang petani kopi di Desa Tebat Pulau Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu tewas mengenaskan di tangan rampok pada Selasa, 14 November 2017 pukul 1.30 WIB dini hari.

Kapolres Rejang Lebong Yogi Napitupulu mengatakan, kedua korban adalah Ahmad Saidina (60) dan Endang Sujana (48) meregang nyawa di pondok kebun kopi miliknya setelah terjadi baku hantam dengan tiga orang rampok. Satu korban lain atas nama Kanada (27) masih terselamatkan nyawanya, hanya mengalami luka bacok senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya saja.

"Diduga terjadi duel tiga lawan tiga, karena dua orang petani tewas, para rampok itu melarikan diri," ungkap Yogi sat dihubungi di Curup (14/11/2017).

Korban selamat tersebut oleh warga yang datang ke pondok kebun kopi langsung dievakuasi ke RSUD Curup untuk mendapatkan penanganan medis. Terdapat luka bacok di beberapa bagian tubuh korban yang saat ini masih belum bisa memberikan keterangan.

 

Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Pelaku Masih Dikejar

Petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong yang tewas dalam duel dengan kawanan rampok (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Aparat kepolisian sektor Bermani Ulu bersama Unit Reaksi Cepat Polres Rejang Lebong yang mendapat laporan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil menemukan jejak para rampok yang melarikan diri ke dalam hutan. Diketahui tiga orang tersebut saat ini tengah bersembunyi di dalam hutan dan terus dikejar aparat.

Menurut Kapolres, barang bukti yang berhasil diamankan oleh petugas lapangan adalah satu unit sepeda motor dan telepon genggam milik pelaku yang ditinggalkan tidak jauh dari TKP. Beberapa bagian pada barang bukti tersebut juga terdapat bercak darah yang diduga akibat pertarungan antara pelaku dan korban.

"Semua barang bukti kita amankan sebagai petunjuk untuk melacak identitas para perampok," ujar Yogi Napitupulu.

Saat ini kedua korban meninggal dunia masih berada di RSUD Curup untuk divisum et repertum dalam rangka melengkapi proses penyidikan polisi. Rencananya kedua jenazah korban perampokan ini akan dimakamkan oleh pihak keluarga hari ini juga di Kecamatan Bermani Ulu setelah proses visum selesai dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya