Operasi Jantung Ternyata Lebih Aman di Siang Hari

Operasi jantung aman dilakukan saat siang hari saat kerja jantung berada di puncak paling fit.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Okt 2017, 07:00 WIB
Siang hari merupakan momen yang lebih aman melakukan operasi jantung.

Liputan6.com, Jakarta Operasi jantung ternyata lebih aman dilakukan pada siang hari. Hal ini didukung ritme sirkadian--jam tubuh yang mengatur kapan tidur dan bangun--yang memengaruhi sel-sel di jantung. Jika operasi dilakukan pada pagi hari, kemampuan jantung masih belum maksimal.

Ini karena aliran oksigen ke jaringan jantung berkurang. Penelitian yang dipublikasikan di The Lancet pada 26 Oktober 2017, menunjukkan, jantung lebih kuat dan lebih tahan terhadap operasi di siang hari daripada pagi hari.

Peneliti Profesor Bart Staels, dari Institut Pasteur de Lille, Prancis mengatakan, waktu di siang hari bisa berpotensi besar menyelamatkan nyawa pasien. Apalagi pasien yang punya risiko tinggi mengalami efek samping setelah operasi jantung.

Misal, komplikasi adanya serangan jantung atau gagal jantung. Bahkan risiko terjadi serangan jantung atau stroke termasuk kondisi yang paling banyak dialami pasien penyakit jantung di pagi hari, dilansir dari BBC, Sabtu (28/10/2017). 

 

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Puncak kerja jantung

Puncak kerja jantung dan paru-paru ada pada waktu siang hari.

"Secara ilmiah, ini sangat mengejutkan. Jantung sama seperti tiap sel lainnya di dalam tubuh. Sel-sel jantung memiliki ritme sirkadian yang mengatur aktivitas kerja," Dr John O'Neill, dari Laboratorium Biologi Molekuler Medical Research Council Inggris.

Sistem kardiovaskular memiliki ketahanan terkuat pada siang atau sore hari. Kondisi ini bisa menjelaskan, mengapa atlet profesional biasanya mencatat penampilan terbaik sekitar pada waktu tersebut. Aktivitas jantung sedang fit dan prima.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya